FaktualNews.co

Listrik Padam, Kawanan Maling Embat Dua Ekor Sapi di Probolinggo

Kriminal     Dibaca : 579 kali Penulis:
Listrik Padam, Kawanan Maling Embat Dua Ekor Sapi di Probolinggo
Faktualnews/agus salam
Nur Hasan menunjukkan kandang sapinya dan tempat masuknya maling.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Kandang sapi milik Nur Hasan (55) yang berada di belakang rumahnya, dibobol kawanan maling, Rabu (27/11/2019) dinihari.

Akibatnya, 2 ekor sapi milik warga RT 2 RW2, Kelurahan Kedungsupit, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo tersebut, hilang.

Nur Hasan mengaku, tahu sapi di kandangnya hilang, saat hendak salat subuh. Semalaman, ia tidak mendengar apa-apa lantaran tertidur pulas.

Bahkan kebiasaan memberi pakan sapinya, di tengah malam, tidak dilakukan. Ia tidak faham, mengapa malam itu ngantuk berat, sehingga tidak ngontrol sapinya.

Akibat kejadian itu, ia kehilangan uang Rp30 juta, perkiraaan harga 2 sapinya kalau dijual.

Bapak 2 anak dan 2 cucu ini mengaku sapi yang dipelihara setahun lalu itu bukan miliknya. Tetapi milik saudaranya alias sapi gadoan.

Disebutkan, tak hanya kandang sapinya yang dibobol maling, kandang sapi milik menantunya, juga sempat disatroni pencuri.

Hanya saja, pelaku tidak mencuri sapi milik menantunya, melainkan hanya sapi miliknya yang dicuri. “Enggak tahu kenapa. Pelaku sempat masuk dapur menantu. Tapi sapinya enggak diambil,” tandasnya.

Nur Hasan berterus terang, pencurian di rumahnya belum dilaporkan ke polsek setempat. Ia hanya melapor ke kepala desa setempat.

Dua ekor sapi seharga Rp30 juta itu sempat dicari dengan cara mengikuti jejak sapi. Namun, pencarian dihentikan, setelah sapi menyeberang sungai di barat rumahnya. “Jejaknya hilang di sungai. Tapi saudara saya masih nyari,” tandasnya.

Dimungkinkan, 2 ekor sapinya diangkut kendaraan roda empat yang menunggu di barat sungai, wilayah Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Akibatnya, keberadaan sapi sulit dilacak, jika diangkut roda empat. “Dulu saja masih jalan belum diaspal, pencuri lewatnya di sana. Apalagi, sekarang sudah diaspal,” sebutnya.

Meski sulit dilacak, ia berharap sapi yang dipelihara segera ditemukan. Sebab, Nur Hasan tidak memiliki uang untuk membeli sapi.

Keluarga yang hendak memberi sapi untuk digaduh, dimungkinkan berfikir seribu kali. Mengingat, rumahnya rawan disatroni maling.

Sebab, rumah Nur Hasan berlokasi diujung paling barat, dekat dengan sungai besar.

“Rumah saya paling barat dan paling sepi. Jadi rawan maling, apalagi lampu padam seperti tadi malam. Maling larinya enak, tidak ada hambatan. Soalnya langsung ke sungai dan tidak ada rumah lagi. Ya jelas sepi kalau malam,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah