Direktur BNPT: Perguruan Tinggi Harus Bisa Melawan Radikalisme
PAMEKASAN, FaktualNews.co – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli, berkunjung ke kampus IAIN Madura Pamekasan, Kamis, (28/11/2019). Dalam kunjungannya itu Brigjen Pol Hamli, memaparkan tentang cara pencegahan dan manangkal paham radikalisme di lingkungan
Menurutnya, Perguruan tinggi (PT) harus bisa melakukan kontra narasi terhadap propaganda radikalisme yang masuk ke kampus dan bersama-sama dengan BNPT melawan hoax, radikalisme, terorisme, baik secara online maupun online.
“Di era milenial sekarang ini, kecanggihan teknologi komunikasi menjadi sarana utama kelompok radikal, dalam melancarkan propaganda,” katanya.
Dihadapan para dosen, Brigjen Pol Hamli menekankan, agar para mahasiswa dibekali sikap kritis dan pengetahuan yang luas. Sebab diakuinya, mahasiswa merupakan target utama dalam penyebaran radikalisme.
“Faktanya di Indonesia sudah banyak kampus yang terpapar radikalisme dan terorisme,” ujarnya.
Selain itu, melawan narasi propaganda merupakan cara yang perlu dilakukan oleh kampus. Perguruan tinggi perlu menyebarkan pesan kedamaian demi menjaga keutuhan NKRI.
Dijelaskan, narasi yang dibangun kelompok radikal biasanya mengangkat isu bahwa Islam terdzolimi, Islam dipojokkan, Islam dianaktirikan. Selain itu, mereka juga suka menggunakan sentimen kepentingan asing.
“Kalau ada kata itu anda harus waspada, mereka selalu membawa emosi agar kita melawan asing, pemerintah, yang dianggap mendzolimi umat Islam. Ketika itu dilontarkan maka harus waspada dan harus bertanya kepada orang yang lebih tahu, tanya ke dosen, rektor, kiai, ulama, yang lebih paham,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim mengatakan, bahwa IAIN Madura mempunyai komitmen untuk menangkal dan mencegah paham radikalisme. Bahkan, pihaknya mengaku akan mendirikan rumah toleransi di lingkungan kampus.