Hujan Tidak Merata, Warga Pasuruan Masih Krisis Air Bersih
PASURUAN, FaktualNews.co-Memasuki musim hujan, puluhan desa di Kabupaten Pasuruan hingga akhir November ini masih mengalami krisis air bersih. Hal itu terjadi karena intensitas hujan tidak merata.
Namun daerah yang selama ini mengalami krisis air bersih tak pernah turun hujan. Akibat kondisi tersebut membuat warga masih kelimpungan membutuhkan air bersih.
Sejak musim kemarau, puluhan ribu jiwa di 21 desa tujuh kecamatan masih menggantungkan nasib pada pasokan air bersih. Diantaranya Kecamatan Lumbang, Winongan, Pasrepan dan Kejayan di wilayah selatan.
Juga Kecamatan Lekok dan Grati di wilayah timur. Kemudian wilayah Kecamatan Gempol di wilayah barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan tetap mendistribusikan air bersih ke desa krisis air seperti di Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang.
“Kami masih rutin mendistribusikan air ke berbagai desa yang kekurangan air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, Minggu (1/12/2019).
Bahkan di pengujung kemarau, distribusi air bersih dilakukan hingga malam hari.
Meski demikian, banyak warga yang tak menerima pasokan air secara rutin setiap harinya. Seperti dialami warga Dusun Krajan, Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang, yang mendapat pasokan air seminggu sekali. Mereka berharap ada tambahan.
Warga dapat jatah 3-4 jerigen untuk satu Kepala Keluarga. “Air bantuan ini, Dua hari habis untuk pakai minum dan masak. Kalau habis kami bersama warga lain terpaksa membelinya ke pedagang keliling tiap jurigennya Rp 2 ribu. Tiap hari ada yang keliling jualan,” ujar Sutina, warga Desa Karangjati.