Rumah Warga Situbondo Terbakar, Pemilik Syok dan Kambingnya Mati Terpanggang

SITUBONDO, FaktualNews.co – Gara-gara membakar sampah, sebuah rumah milik Supardi (52), warga Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, terbakar, Minggu (1/12/2019) dinihari.

Selain rumah yang berbuat dari gedek atau anyaman bambu, kandang kambing dan sapi miliknya ikut terbakar,

Insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Api juga membakar satu ekor sapi milik korban. Selain itu, satu ekor kambing, mati terpanggang.

Tak hanya itu, pemilik rumah Supardi, diketahui syok lantaran terkena asap saat berusaha memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya. Dia dilarikan dan harus menjalani perawatan di RS Mitra Sehat Situbondo.

Diperoleh keterangan, sebelum rumahnya terbakar, Supardi membakar sampah di dekat kandang sapi di belakang rumahnya. Namun, angin bertiup sangat kencang, sehingga api dari sampah tersebut merembet dan membakar kandang sapi berbahan dari gedek.

Dalam hitungan menit, api kemudian merembet dan memkabar ke bagian belakang rumah korban. Tahu rumahnya terbakar, korban yang sedang duduk di teras rumahnya, langsung berteriak minta tolong.

Puluhan warga yang mendengar teriakan korban, langsung berdatangan ke TKP dan berupaya memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya.

Api baru bisa dipadamkan, setelah dua mobil Damkar milik Pemkab Situbondo datang ke lokasi kejadian.

“Saat duduk di emper (teras) rumah, saya mendengar ada suara seperti kebakaran. Dan benar, kandang dan bagian belakang rumah yang terbakar. Ya, saya berteriak minta tolong,” kata Supardi, Minggu (1/02/2019).

Sementara koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Puryono mengatakan, dugaan sementara, kebakaran itu terjadi berasal dari sampah yang dibakar di dekat kandang sapi dan kandang kambing korban. Api kemudian berkobar karena angin bertiup sangat kencang.

“Tidak ada korban jiwa. Kerugian materi akibat kebakaran ini ditaksir sekitar Rp 10 juta. Sebab, ada satu ekor kambing milik korban mati terpanggang,” kata Puryono.