FaktualNews.co

Wali Kota Probolinggo “Ngelencer” ke Swedia, Urusan dengan NGO

Birokrasi     Dibaca : 866 kali Penulis:
Wali Kota Probolinggo “Ngelencer” ke Swedia, Urusan dengan NGO
FaktualNews.co/Mojo
Kepala Bappeda Litbang, Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – lebih dari seminggu, Wali Kota Probolinggo dipastikan tidak ngantor, dengan alasan berkunjung ke Kota Helsingborgh, Swedia. Sebagai balasan atas kunjungan Wakil Wali Kota Helsingborgh beberapa tahun lalu.

Saat berada di Negara Eropa tersebut, Wali kota Hadi Zainal Abidin, akan menandatangani berakhirnya kerjasama dengan International Center for Local Government (ICLG) salah satu NGO (Non Government Organitation) setempat.

Selain itu, Wali kota juga akan menandatangani kerjasama (MoU) Momorendum of Understanding dengan NGO baru, Global Business Development Verapark.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Litbang, Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo kemarin di kantornya. Dijelaskan, dalam kunjungan yang direncanakan menghabiskan waktu 10 hari tersebut, wali kota berangkat ke Swedia, didampingi 6 jajarannya.

Yakni, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, dan Kabid Prasaran pengembangan Wilayah, bappeda Litbang. “Saya juga ikut,” terangnya.

Tyo, sapaan Rey Suwigtyo mengatakan, selain penandatanganan berakhirnya kerjasama dengan salah satu NGO, SIDA, Hadi Zainal Aridin juga akan menandatangani kerjasama (MoU) dengan NGO lain di kota tersebut.

“Dari Global Business Development Verapark, Mrs Jessica Magnusson, tahun lalu pernah ke kota kami,” tambahnya.

Mrs Jessica yang didampingi Mr Berner Lundgreen, wakil direktur NSR, utusan dari Helsingborgh saat berkunjung ke Kota Probolinggo, telah meninjau, TPA dan isntalasi gas metan, Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL), Ipal Komunal Pakistaji, Instalasi biogas limbah tahu, Bank sampah, Kampung Proklim dan Kampung PHBS.

“Bersama wakil wali kota Helsingborgh,” jelasnya.

Disebutkan, kerjasama Pemkot dengan International Center for Local Government (ICLG) akan berakhir pertengahan 2020. Kerjasama akan diteruskan dengan Global Business Development Verapark.

Menurutnya, pemkot bekerjasama dengan Helsingborgh city sejak 2013. Yakni dengan salah satu NGO di Swedia bernama Swedish internasional development Cooporation Agency (SIDA).

Dalam kunjungan tersebut, Pemkot akan melakukan komunikasi awal dengan Global Bussines Development VERAPARK. Dimungkinkan, program kerjasama akan berbeda dengan 2 NGO sebelumnya yang sudah bekerjasama dengan Pemkot.

“Sepertinya program kerjasamanya berbeda. Karena masing-masing NGO berbeda programnya,” jelasnya.

Mantan Kadis Kominfo ini menjelaskan, kerja sama Simbiocity antara Pemkot dengan Helsingborgh City di antaranya, jalur sepeda, pengelolaan sampah dan politik lokal. Swedia, lanjutnya, telah mengelola sampah menjadi energi listrik.

“Kita sebenarnya akan menerapkan cara pengelolaan sampah seperti di Helsingborgh City dengan investasi Rp 54 Miliar. Energi listrik yang dihasilkan 2 Megawatt Volt Meter.

Hanya saja, rencana tersebut batal, lantaran ketersediaan sampah sebagai bahan baku, kurang. Dikatakan, butuh sampah sebanyak 100 ton untuk menghasilkan daya 2 megawatt setiap hari. Semantara sampah yang dihasilkan Pemkot, kurang dari 50 ton setiap harinya.

“Kita juga kesulitan menjual daya listrik 2 megawatt tersebut. Sudah kami tawarkan kerjasama dengan PLN. Tapi PLN, tidak mau membeli,” tambahnya.

Tak hanya itu, Tiyo juga menjelaskan dana yang dipakai kunjungan ke Swedia. Menurrtnya, dana sebagian besar ditanggung pihak NGO yang mengundang yakni, Global Bussines Development Verapark. Ditambah dana dari APBD Pemkot.

“Akomodasi, perjalanan pulang pergi dan konsumsi dibiayai NGO yang mengundang. Kita hanya nambahi,” terangnya.

Misalnya, biaya penginapan dari NGO ditentukan Rp 1 juta, sedang kita memilih harga lebih dari itu, maka kekurangannya Pemkot yang membayar.

“Yang ikut ke Swedia dapat uang saku. Besarannya sesuai aturan biaya perjalanan dinas ke luar negeri. ke Swedia ini telah mendapat ijin dari Kementrian Dalam negeri. Mangurusnya lama, 2 bulan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas