FaktualNews.co

Pemprov Jatim Gelontorkan Rp 6.4 Miliar, untuk 1.497 Sekolah di Sumenep

Advertorial     Dibaca : 690 kali Penulis:
Pemprov Jatim Gelontorkan Rp 6.4 Miliar, untuk 1.497 Sekolah di Sumenep
FaktualNews.co/Supanjie/
Penyerahan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS), oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontorkan dana Rp 6,4 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019. Dana tersebut  untuk 1.497 lembaga pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS), diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Selasa (3/11/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Bambang Irianto mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengalokasikan dana bantuan totalnya mencapai Rp 6,4 miliar, dengan sasaran penerima bantuannya sebanyak 1.497 lembaga pendidikan.

Dengan adanya bantuan itu, Bambang berharap, BPPDGS tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik, agar kualitas pendidikan di Kabupaten Sumenep semakin maju.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa barokah untuk memajukan pendidikan di masa mendatang,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengajak penerima bantuan agar jangan sekadar melihat besar kecilnya bantuan.

“Bantuan itu harus dimaknai sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku pendidikan di Kabupaten Sumenep. Mudah-mudahan bisa memotivasi para guru untuk turut serta meningkatkan mutu dan kualitas lembaga pendidikan swasta di Kabupaten Sumenep,” sebutnya.

Bupati menyebut, seiring perkembangan teknologi dan informasi tantangannya semakin berat, karena masyarakat sangat mudah mengakses berbagai trans ideologi termasuk aliran-aliran agama.

Akibatnya, perpecahan dan permusuhan muncul di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, seluruh elemen pendidikan di Sumenep harus mencegah hal itu agar tidak terjadi perang saudara, dan NKRI tetap berdiri kokoh dengan utuh.

“Kami ingin mengajak penyelenggara pendidikan diniyah untuk bersama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bahkan menjadikan sebagai bangsa yang maju,” tandasnya. (*)

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin