BLITAR, FaktualNews.co – Informasi terbaru yang diperoleh di lapangan, korban meninggal akibat kecelakaan bus pariwisata yang terjun ke sungai di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar bertambah menjadi lima orang.
“Saya tadi melihat korban meninggal ada lima orang semuanya dewasa. Tidak ada anak-anak. Semua korban langsung dievakuasi di rumah sakit” kata Andi Arif, salah satu saksi mata, Sabtu (07/12/2019).
Korban yang meninggal rata-rata dalam posisi terjepit atau akibat terpental keluar dari badan bus.
“Korban yang meningal rata-rata dalam kondisi terjepit, tapi ada yang terpental keluar dari badan bus. Yang saya tahu kebanyakan ibu-ibu,” kata Dori Prasetya, seorang warga yang ikut membantu evakuasi korban.
Andi mengatakan, yang dia tahu korban tewas akibat terjepit kursi dan bodi bus. Sehingga, lanjut dia, untuk mengevakuasi korban warga dan petugas terpaksa menggunakan gerinda untuk memotong kursi yang menjepit korban.
Ketika berhasil dibuka, korban tewas kemudian dikeluarkan dari badan bus dan dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar.
Bus tersebut memuat rombongan guru dan kepala TK Tulungagung. Rombongan tersebut sedang dalam perjalanan menuju Pasuruan untuk berlibur.
“Waktu saya tanya kepada korban yang selamat, mengaku penumpang ada 60 orang. Mereke berangkat dari tulungagung sekitar pukul 05 00 WIB,” ungkap Andi.
Polisi saat ini tengah melakukan olah TKP. Petugas sedang fokus untuk mengevakuasi dan mendata jumlah dan identitas korban tewas maupun korban luka.
“Info awalnya, bus berjalan dari arah barat ke timur. Tapi jelasnya kita masih belum tahu. Kami masih fokus ke korban,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Blitar, Ipda Didik Sugianto.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Fabian Anugrah Trans yang memuat rombongan guru TK Tulungagung dengan nomor polisi AG 7555 UR mengalami kecelakaan pada Sabtu (7/12/2019) pagi di wilayah Kecamatan Kesamben. Bus terjun ke sungai yang curam dan membuat sejumlah penumpang meninggal dunia dan luka-luka.