JOMBANG, FaktualNews.co – Anggota DPR-MPR RI, Hj Sadarestuwati, turun ke desa-desa di Jombang dan Mojokerto, Minggu (8/12/2019). Kehadiran wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 8 ini adalah untuk mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Kali ini, yang menjadi sasaran politisi partai berlambang kepala banteng moncong putih itu adalah para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di dua desa berbeda. Pagi harinya yang mendapat pencerahan adalah warga Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Giliran pada malam harinya yang menjadi sasaran sosialisasi adalah para tokoh di Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Jombang.
Ibu dua anak yang akrab disapa Mbak Estu itu menuturkan, membumikan semangat Empat Pilar MPR merupakan amanah undang-undang. “Empat Pilar ini merupakan ruh untuk menjaga tetap tegaknya bangsa dan Negara Indonesia, sehingga mensosialisasikan Empat Pilar MPR ini adalah sebuah kewajiban dan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali para wakil rakyat,” ujarnya di sela-sela acara sosialisasi Empt Pilar, kepada FaktualNews.co.
Dengan menyapa masyarakat secara langsung seperti ini, ia berharap masyarakat dan semua elemen yang ada, memahami makna dan tujuan Empat Pilar yang menjadi kekuatan bangsa ini. “Masyarakat di desa-desa merupakan ujung tombak dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga sudah selayaknya mereka memahami dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI),” tuturnya.
Ia berharap, dengan memahami nilai-nilai kebangsaan sebagaimana termaktub dalam semangat Empat Pilar, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda di desa-desa bisa meminimalisir konflik yang bisa mengancam perpecahan bangsa ini. Dengan kesadaran bersama, menjaga keutuhan NKRI dari konflik atas nama apapun.
“Akhir-akhir ini ramai tentang isu-isu keagamaan yang muncul keranah publik. Jangan sampai atas nama apapun digunakan untuk memecah belah kesatuan bangsa kita. Toleransi yang sudah terbangun dengan baik di tengah masyarakat, terus kita bumikan semangatnya. Keharmonisan yang menjadi ruh di masyarakat kita, merupakan modal besar untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Repbulik Indonesia (NKRI),” tandas Mbak Estu. (*)