NGAWI, FaktualNews.co – Jelang hari raya natal dan tahun baru (Nataru), jajaran kepolisian khususnya bagian arus lalu lintas di beberapa titik, menjadi perhatian utama.
Terkait kondisi pra dan pasca Nataru, Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Istiono bersama rombongan, menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada jalur tol Trans Jawa, Selasa (10/12/2019).
Rombongan para petinggi lalu lintas dari Mabes Polri tersebut melakukan sidak di rest area jalur tol 575 A yang berada di wilayah hukum Polres Ngawi.
Dalam sidak tersebut, Kakorlantas mendengarkan paparan secara langsung dari Polres jajaran yang disampaikan oleh para Kasat Lantas dan Dirlantas Polda Jatim.
“Hari ini dalam sidak, saya melihat dan mendengar adanya kesiapan dari anggota jajaran dalam pengamanan mudik mendatang,” jelas Irjen Istiono, pada awak media, selasa (10/12).
Di depan Kakorlantas, Dirlantas Polda Jatim Kombes Budi Indra Dermawan menjelaskan, dalam kesiapan mudik dan arus balik selama liburan natal dan tahun baru, seluruh Polres jajaran, akan menempatkan anggota pada beberapa pos PAM, pos pantau, dan pos pelayanan.
“Untuk pos pantau, disiapkan pada beberapa titik rawan kecelakaan dan kriminalitas,” katanya.
Selain itu, dari jajaran Satlantas juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas, yaitu penerapan sistem satu arah atau one way yang akan diberlakukan secara situasional, apabila dibutuhkan sewaktu terjadi kemacetan.
“Sinergitas anggota cukup bagus di Jawa Timur ini, dengan menunjukkan kesiapan dalam pengamanan sampai hal-hal yang tidak terduga. Penempatan pos yang lengkap dengan anggota derek hingga pelayanan kesehatan,” terangnya.
Kesiapan dari Dirlantas Polda Jatim mendapat apresiasi dari Kakorlantas dalam kesiapannya menjelang liburan Nataru.
Selain itu, Kakorlantas juga mengingatkan akan kondisi jalan arteri, khususnya yang menuju kawasan wisata di wilayah Jawa Timur juga mendapatkan perhatian.
“Saya meminta pada Polres jajaran untuk menambah personel yang ada di obyek wisata. Pasalnya, liburan identik para warga yang memadati obyek wisata dan perlu penanganan khusus,” pungkasnya.