FaktualNews.co

Jenazah TKI asal Trenggalek yang Tewas di Malaysia, Rencana Tiba di Rumah Duka Jumat Esok

Peristiwa     Dibaca : 925 kali Penulis:
Jenazah TKI asal Trenggalek yang Tewas di Malaysia, Rencana Tiba di Rumah Duka Jumat Esok
FaktualNews.co/Repro
Identitas kependudukan korban.

SURABAYA, FaktualNews.co – Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Trenggalek, Ilyas Setiawan (27), yang tewas dibunuh di Malaysia, akan segera dipulangkan ke tanah air. Rencananya, korban akan sampai di rumah duka, pada Jumat (13/12/2019) besok.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Himawan Estu Bagijo mengatakan, menurut jadwal sementara, jenazah Ilyas Setiawan baru akan diberangkatkan dari Kuching, Malaysia, menuju ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis (12/12/2019).

“Jadwal rencana pemulangan jenazah almarhum Ilyas Setiawan tanggal 12 Desember 2019 berangkat dari Kuching ke Tededu (Malaysia), lanjut ke Entikong. Dari Entikong ke Pontianak,” papar Himawan Estu Bagijo, Rabu (11/12/2019).

Evakuasi dari Entikong ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dijelaskan Himawan, dengan menggunakan ambulans berplat nomor KB 1392 HV.

Baru keesokan harinya, jenazah akan diterbangkan dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menuju Jawa Timur. Diperkirakan, pesawat akan mendarat di Bandara Juanda, Sidoarjo pada pukul 12.00 WIB.

“Dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 837,” tandasnya.

Setelah sampai di Bandara Juanda, Sidoarjo. Baru pada pukul 13.45 WIB, jenazah TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit Malaysia tersebut akan dievakuasi menggunakan ambulan ke rumah duka yang berada di Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek.

“Ini jadwal sementara ya,” tutupnya.

Untuk diketahui, Ilyas Setiawan, ditemukan tewas berlumur darah di sebuah rumah di Kampung Abit, Serian, Serawak, Malaysia. Kamis (5/12/2019).

Yang bersangkutan merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh rekannya sendiri, Halidi (42). Saat ini, dia telah ditangkap aparat kepolisian setempat.

Diduga pembunuhan terjadi akibat pertengkaran tentang giliran masak untuk makan pagi di barak pekerja perkebunan sawit.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas