PASURUAN, FaktualNews.co – Inspeksi mendadak (sidak) Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Sabtu (14/12/2019) pagi, di salah satu proyek drainase senilai Rp 800 juta, yang diduga dikerjakan melenceng dari bestek itu, menimbulkan anggota komisi tersebut geram. Demikian ini setelah melihat langsung kualitas proyek kurang sempurna.
Sidak dilakukan di dua lokasi, yakni di Desa Kersikan, Kecamatan Bangil, dan Desa Kluwut, Kecamatan Wonorejo tersebut merupakan proyek dari Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan.
“Kedua proyek ini dikerjakan tidak sesuai spesifikasinya,” papar Hermadi anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, usai gelar sidak, Sabtu (14/12/2019).
Menurutnya, bahwa tahap pekerjaan proyek ini yang harus diawasi. Jangan sampai dikerjakan dengan asal-asalan. Pihaknya meminta Dinas PU Bina Marga memberikan teguran keras kepada pihak kontraktor yang mengerjakan.
“Dari hasil temuan banyak pekerjaan dikerjakan pihak kontraktor tidak sesuai spek,” terang politisi Hanura ini.
Ia mencontohkan pekerjaan drainase di Kelurahan Kresikan, Kecamatan Bangil. Disebut, pada pasangan U-dicth pada samping-sampingnya tidak diurug dengan sirtu Selain itu, lanjut dia, kedalaman pengalian U-Dicth diduga tidak sesuai speksifikasi pekerjaan. Sehingg hal itu memicu kualitas pekerjaan buruk.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Hanunf Widya Sasangka berjanji akan menindak lanjuti temuan komisi.
“Kami akan panggil pihak PPKom, kemudian kontraktornya.Intinya soal pekerjaan itu, kalau memang tidak sesuai dengan spekifikasi ya kita bongkar. Itu konsekwensinya,” tegasnya.