FaktualNews.co

Kampung Lali Gawai di Sidoarjo, Kenalkan Anak-anak Berbagai Permainan Tradisional

Hiburan     Dibaca : 1530 kali Penulis:
Kampung Lali Gawai di Sidoarjo, Kenalkan Anak-anak Berbagai Permainan Tradisional
FaktualNews.co/Alfan Imroni
Sejumlah anak-anak memainkan permainan tradisional di Kampung Lali Gawai.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Bermula dari keresahan melihat anak-anak maupun remaja bermain gadget atau gawai, membuat warga di Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, mendirikan kampung lali gawai.

Di kampung lali gawai ini, disediakan berbagai macam permainan tradisional seperti egrang, dakon, wayang kulit, tembak botol menggunakan peluru kertas sampai balon gelembung.

Segala permainan yang merupakan warisan budaya bangsa tersebut disuguhkan, agar mengurangi kecanduan anak bermain gawai.

Kampung lali gawai tersebut ada sejak April 2018 lalu. Pencetusnya yaitu seorang pemuda desa sekitar bernama Ahmad Irfandi yang resah lantaran sibuk bermain gawai, hingga tidak pernah bersosialisasi dengan teman-temannya.

“Jadi programnya banyak, termasuk permainaan yang mengedukasi anak-anak, membaca buku, literasi, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata,” ucapnya, Sabtu (14/12/2019).

Dibantu sejumlah komunitas dan karang taruna desa setempat, kemudian dideklarasikan menjadi kampung lali gadget. Dengan harapan, anak-anak maupun warga terus melestarikan permainan tradisional sedini mungkin dan mengurangi bermain gadget.

Dilokasi itu, kini ramai didatangi anak-anak yang ada di desa setempat maupun desa sekitarnya. Bahkan, jika ada anak yang membawa handphone saat bermain, harus ditaruh ditempat khusus. “Tidak boleh ada yang membawa hp saat bermain,” terangnya.

Adanya kampung lali gadget ini, diapresiasi oleh warga sekitar maupun orang tua anak yang bermain disana. Sujoko Kuswanto, salah satu orang tua misalnya, dia mengaku senang dengan adanya kampung lali gadget ini.

“Jadi dengan adanya kampung ini, anak-anak kenal dengan permainan tradisional yang lambat laun semakin sulit ditemukan,” pungkas Sujoko, salah satu orang tua.

Dengan adanya kampung lali gawai, pihaknya juga berharap bisa jadi percontohan bagi kampung lain untuk terus mengkampanyekan permainan tradisional dan mengurangi bermain gawai sedini mungkin.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas
Tags