Tak Hadir RDP, Dewan Kota Probolinggo Minta Tak Cairkan Hibah untuk PMI, Pramuka dan FKUB
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Komisi II DPRD Kota Probolinggo meminta, Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) tidak mencairkan dana hibah ke PMI, Pramuka dan FKUB (Farum Kerukunan Umat Beragama).
Rekomendasi seperti itu disampaikan, setelah ketiga organisasi atau lembaga tersebut tidak hadir di Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi II. DPPKA diizinkan atau dibolehkan mencairkan, setelah PMI, Pramuka dan FKUB selesai RDP, menghadiri RDP lanjutan yang akan digelar komisi II.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Komisi II, Sibro Malisi saat RDP atau hearing dengan KONI dan DPPKA, Selasa (17/14) siang. Hanya saja, Sibro tidak menjelaskan, kapan RDP tentang penyampaian program ketiga organisasi tersebut akan digelar.
“Dana bisa dicairkan, setelah PMI, Pramuka dan FKUB menyampaikan program yang akan dilaksanakan di 2020,” tegasnya.
Diketahui, di tahun anggaran 2020, PMI mendapat hibah Rp 600 juta, Pramuka Rp 530 juta dan FKUB Rp160 juta.
Untuk Pramuka dibanding tahun sebelumnya (2019) anggarannya turun Rp 20 juta dari Rp 550 juta tahun sebelumnya. Sementara FKUB naik sekitar Rp100 juta dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 67 juta.
Dalam RDP tersebut juga terungkap kalau realisasi KONI di tahun 2020, sama dengan realisasi anggaran di 2019 yakni sekitar Rp 3,65 miliar. Dari 25 cabor yang ada, hanya 1 cabor yang anggarannya Rp 100 juta tidak terserap atau tidak diambil yakni, Persani (Persatuan Senam Indonesia).
Alasannya, Persani tidak menyelesaikan proposal yang diminta Koni. Meski anggarannya tidak diserap, namun menurut Ketua KONI Siswadi, prestasi persani justru meningkat. Disebutkan dalam Porprov kemarin, atlet persani meraih 4 perunggu di empat kelas berbeda. “Nggak tahu kok prestasinya malah naik,” tandasnya.
Tak hanya di 2019, anggarannya tidak terserap di tahun mandatang (2020) Persani juga tidak mengambil anggarannya. Kepastian tersebut disampaikan Siswadi karena sampai hari ini, persani tidak mengajukan Proposal.
“Dananya diserap cabor yang di 2020 anggarannya naik,” tambah pria yang juga Direktur PDAM tersebut.
Cabor yang anggarannya naik diantaranya, Perwosi dari Rp 65 juta di 2019 naik menjadi Rp 70 juta di 2020. Begitu juga dengan ISSI dari Rp 240 juta naik Rp 280 juta dan cabor POSSI dari Rp 50 juta naik menjadi Rp 60 juta.
“Anggaran Persani 2020 yang tidak dipakai akan diberikan atau dialihkan ke tiga cabor yang anggarannya naik. Seperti cabor ISSI, Perwosi dan POSSI,” pungkasnya.