7.440 Botol Miras Dimusnahkan, Kapolresta Probolinggo: Ancaman Akhir Tahun Biasanya Teror
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Polres Probolinggo Kota memusnahkan 7.440 botol miras berbagai jenis dan merek, Kamis (19/12/2019) pagi, usai gelar pasukan operasi lilin semeru 2019. Ribuan minuman anggur, arak dan bir tersebut dimusnahkan di jalan depan Mapolresta, menggunakan alat berat berupa 2 wales.
Miras yang diamankan dari berbagai tempat tersebut diantaranya, 1.678 botol anggur merah cap orang tua, 1.457 botol bir bintang, 1.740 botol anggur kolesom, 1.940 botol arak, 180 botol wantong, 150 botol vodka, 170 botol prosst beer dan 125 botol topi miring.
Bertindak sebagai Pembina apel, Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Apel yang bertujuan meningkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait untuk memberi rasa aman dan nyaman pada perayaan natal dan tahun baru 2020, juga dihadiri Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya, Wakapolresta Kompol Imam Pauji. Hadir pula, Kasdim 0820, Ketua MUI dan pihak terkait lainnya.
Kapolri Jendral Polisi, Idham Azis dalam amanatnya yang dibacakan Wali Kota Hadi, operasi lilin 2019, operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan 10 hari (23 Desember hingga 1 Januari 2020). Obyek pengamanan, seluruh gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, obyek perayaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara.
Disebutkan, 12 potensi kerawanan yang harus diantisipasi yakni, terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan serta narkoba atau miras.
Sementara itu, usai apel, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya mengatakan, ancaman di akhir tahun biasanya, teror. Karenanya, ia memerintahkan memperketat penjagaan di tempat vital seperti tempat keramaian dan gereja. Bahkan, Mabes Polri memerintah untuk
mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi menjelang perayaan natal dan tahun baru.
Saat ditanya tindak kriminal dan penanganannya, Kapolresta menyebut, ada peningkatan. Di tahun 2019 ada 514-an kasus yang berhasil diungkap sebanyak 77,6 persen. Sedang di tahun 2018 ada 406 kasus dan yang terselesaikan 262 kasus atau 64,5 persen.
“Kasusnya naik, tapi pengungkapan juga naik. Kedepan, kami lebih konsen pencegahan ketimbang penindakan. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” kata Kapolresta.
Meningkatnya tindak kriminal, lanjut AKBP Ambariyadi Wijaya, karena jumlah penduduk bertambah dan taraf ekonomi atau kehidupan menurun. Sementara jenis tindak kriminal yang menonjol diwilayahnya 3C yaitu, curas curat dan curanmor.
“Tapi yang sering aksi jambret jalanan. Ini menjadi konsen kami. Patroli gabungan terpadu dan memanfaatkan CCTV,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat liburan natal dan tahun baru, pihaknya akan menempatkan petugas di sejumlah jalur padat kendaraan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Pengamanan yang berbeda dari tahu sebelumnya adalah, pengamanan di exit pintu tol Probolinggo Barat (Muneng).
“Tambahannya itu. Kami akan mendirikan pos di sana. Untuk pengamanan Nataru (Natal dan Tahun Baru), kami terjunkan 150 personil Polresta. Ditambah Kodim, Sub Denpom, Dishub, Satpol PP, PMI, Pramuka, Senkom, RAPI dan unsur lainnya,” pungkas Kapolresta.