Bata Kuno di Rejoagung Jombang Diduga Tempat Peribadatan Zaman Kadiri
JOMBANG, FaktualNews,co–Struktur bata kuno, ditemukan, di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Penemunya warga sekitar saat akan melakukan penggalian lahan.
Penemuan direspons tim arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Arkeolog BPCB, Wicaksono Dwi Nugroho menyebut sudah melakukan peninjauan dan mengukur dimensi dari situs ini.
Lebih jelas, Wicaksono, memaparkan, hasil dari pendataan yang dilakukan timnya, menemukan beberapa detail.
“Bangunan ini sudah tampak di permukaan tanah seluas 3,5 x 2,5 meter persegi. Tersusun atas 10 lapis bata merah. Setiap bata, penyusunnya mempunyai dimensi 35 x 20 x 8 sentimeter,” katanya, kepada KabarJombang.com (Kelompok Faktual Media/KFM) Jumat (20/12/2019).
Dikatakan, berdasarkan analisis sementara bangunan yang ditemukan tersebut merupakan Mandapa. Yakni Bangunan suci untuk peribadatan dan untuk menaruh sesaji.
Mandapa ini sendiri memiliki pintu masuk di bagian timur. Jenis bangunan ini lazim ditemukan di setiap desa pada masa zaman kerajaan Hindu. Di mana bangunan ini diperkirakan seperti pura. Tempat ibadah Umat Hindu.
Arsitektur bangunan ini pun dikatakan menggunakan ijuk yang disangga tiang dari kayu, dengan empat sudut. Di setiap sudutnya terdapat umpak, yaitu pijakan untuk tiang penyangga.
“Bata merah memiliki karakter dengan ketebalan 8 sentimeter, mirip dengan Situs Sumberbeji,” ujarnya.
Disinggung tahun berapa atau zaman apa mandapa ini dibangun, Wicaksono memperkirakan dari masa kerajaan Kadiri, karena tidak beda jauh dengan Situs Sumberbeji.
“Sumberbeji dibuat zaman Kediri (Kerajaan Kadiri) dan digunakan sampai masa Majapahit,” ungkapnya.(anggit puji widodo)