FaktualNews.co

Petugas Bersenjata Laras Panjang Amankan Rekonstruksi Pembunuhan di Taman Sidoarjo

Peristiwa     Dibaca : 1291 kali Penulis:
Petugas Bersenjata Laras Panjang Amankan Rekonstruksi Pembunuhan di Taman Sidoarjo
Faktualnews.co/Alfan Imroni
Petugas bersenjata laras panjang mengawal tersangka di TKP.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Untuk mengamankan jalannya rekonstruksi pembunuhan di kawasan Desa Ngelom Megare RT 04 RW 01, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Selasa (24/12/2019), Polresta Sidoarjo kerahkan empat petugas Sabhara bersenjata laras panjang.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho mengatakan, selain menerjunkan empat petugas bersenjata laras panjang, pihaknya juga mengerahkan puluhan personil baik berseragam dinas maupun preman. “Ada satu pleton,” katanya, Selasa (24/12/2019).

Pantauan di lokasi, ratusan warga yang penasaran dengan kasus pembunuhan tersebut, berbondong-bondong memadati gang berukuran 2,5 meter itu untuk melihat secara langsung jalannya rekonstruksi.

Selain itu, tak sedikit warga sekitar yang mengabadikan jalannya rekonstruksi itu menggunakan ponsel mereka, baik foto maupun video. “Penasaran saja, bagaimana pelaku melakukan pembacokan itu,” kata Andrean.

Seperti yang diketahui sebelumnya, warga Ngelom Megare RT 04 RW 01, Kecamatan Taman, Sidoarjo digegerkan dengan peristiwa pembacokan Ahmad Harianto (29), warga Desa Kubang, Kecamatan Geger, Bangkalan, Madura yang ngekost dikawasan tersebut.

Korban tewas dengan luka bacok di kepala, leher dan lengan. Peristiwa itu terjadi Sabtu (21/12/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sebelum peristiwa pembacokan, korban dan pelaku menggelar pesta miras di kawasan Bratang, Surabaya. Saat itu, keduanya ada ketersinggungan ucapan. Karena pelaku tidak menerimakan ketersinggungan itu, pelaku mendatangi kost korban dan terjadilah pembacokan tersebut.

Petugas yang pun melakukan penyelidikan. Tidak butuh waktu lama, sekitar pukul 15.00 WIB, petugas berhasil meringkus tersangka yang saat itu berada di Trenggalek.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh