PASURUAN, FaktualNews.co – Truk trailer Nopol S-9066-UU, yang mengangkut alat berat hingga melebihi batas. Demikian ini, diduga ikut andil penyebab terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang diPasuruan, Minggu (22/12/2019) lalu.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, RB Fattah Jasin, saat mendampingi Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, saat meninjau lokasi pasca terjadinya insiden kecelakaan maut diduga akibat rem truk blong hingga merenggut nyawa para pengguna jalan, juga dikarenakan tak berfungsinya jembatan timbang.
Fattah Jassin mengakui, saat ini dari 20 jembatan timbang, hanya 10 saja di wilayah Jawa Timur yang sudah tidak beroperasi.“Kalau jembatan timbang di Singosari Malang beroperasi, mungkin akan lain ceritanya dan tak akan terjadi kecelakaan truk trailer itu. Karena harus masuk untuk menimbang muatan,” tegas Fattah Jassin
Menurutnya, jembatan timbang tersebar di Jawa Timur tersebut hanya 10 titik yang beroperasi. Sehingga banyak truk bermuatan lebih yang tidak sesuai kapasitas lolos dari penindakan.
Salah satunya adalah truk trailer Nopol S-9066-UU yang menjadi penyebab terjadinya Kecelakan di jalan raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan hari minggu lalu.
Terkait banyaknya jembatan timbang tak beroperasi, hingga tak sedikit adanya pelanggaran kelebihan tonase pada truk-truk. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Karena hal itu diakui Jasin merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Namun disebut kejadian kecelakaan tersebut akan dijadikan evaluasi ke depannya, agar kejadian tersebut tak terulang.
Sementara untuk mengatasi persoalan angkutan yang banyak menimbulkan pelanggaran di jalan. Pihaknya akan memperketat uji kelayakan KIR semua kendaraan.
“Ke depannya, uji kelayakan kendaraan saat KIR akan menjadi atensi kami sebagai antisipasi menekan kejadian di jalan raya,” bebernya.