Peristiwa

Teror Ular Kobra di Mojokerto, BKSDA : Sebaiknya Jangan Dibunuh

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Teror ular kobra di permukiman warga menjadi fenomena baru di Mojokerto, pasalnya baru tahun ini terjadi.

Merespons ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengimbau agar masyarakat tak membunuh ular tersebut.

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Muda Balai Besar KSDA Jawa Timur/Ka RKW 09 Mojokerto, Fajar Dwi Nur Aji, mengatakan kemunculan anak ular kobra ke permukiman itu karena perubahan musim dari kemarau ke hujan atau bisa dikatakan musim menetas.

Terlebih, jumlah telur yang menetas dan jadi anakan kobra cukup banyak, dipicu masa kemarau yang cukup panjang pada tahun 2019.

“Tahun ini relatif merata, karena musim kemaraunya agak panjang sehingga persentase menetasnya lebih tinggi. Kalau tahun kemarinkan mungkin banyak yang gagal netas atau persentase tetas rendah karena kelembaban tinggi,” terang Fajar, Rabu (25/12/19)

Dia menjelaskan, tak hanya pada musim yang tepat, banyaknya anak ular kobra masuk di permukiman juga dipicu ketidakseimbangan ekosistem, seperti berkurangnya predator biawak yang sering diburu.

Meski ular kobra jenis tidak dilindungi dan termasuk Appendiks II CITES, dirinya mengimbau agar warga tidak anarkistis dalam menangani anak kobra, termasuk tidak membunuhnya.

“Untuk mengantisipasi ular masuk rumah dengan langkah-langkah di antaranya menjaga kebersihan rumah (di pel) dengan cairan pembersih.

Atau menaburkan sesuatu yang memiliki aroma menyengat misal kapur barus, kamper, maupun belerang. Kalaupun masuk, seperti yang saya bilang tadi sebaiknya cukup diusir saja,” jelasnya.

Ular kobra sendiri bertelur hanya di tempat-tempat yang memang memiliki suhu dan kelembaban yang ideal. Seperti dipeemukiman warga, gudang, rumah-rumah kosong, dan bawah tumpukan kayu.

“Sebaiknya diusir saja, kalau dimatikan ditakutkan ada percikan (bisa) yang sama berbahayanya jika terkena bagian tubuh kita yang luka,” tandas Fajar.

Teror ular kobra masuk permukiman terjadi di Kota dan Kabupaten Mojokerto sejak seminggu terakhir.

Bahkan anak ular kobra sempat ditemukan warga Kecamatan Bangsal sudah berada di bawah sprei tempat tidur warga. Tercatat sudah sebanyak 10 anak ular kobra yang akan masuk ke dalam rumah dan dibunuh.

Berdasarkan data yang didapat di lapangan, masuknya anak ular kobra ke rumah-rumah penduduk terjadi di beberapa kecamatan.

Yakni Kecamatan Bangsal, Mojoanyar, Trowulan, dan lingkungan wilayah Kota Mojokerto.