FaktualNews.co

Penampakan Gerhana Matahari Cincin di Lapan Pasuruan Kurang Jelas

Sains     Dibaca : 852 kali Penulis:
Penampakan Gerhana Matahari Cincin di Lapan Pasuruan Kurang Jelas
FaktualNews.co/Aziz
Puluhan pengunjung yang memadati kawasan Lapan Pasuruan, lantaran penasaran akan penampakan matahari cincin, Kamis (26/12/2019) siang.

PASURUAN, FaktualNews.co-Puluhan warga memadati kawasan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (Lapan) Pasuruan, untuk melihat penampakan gerhana matahari cincin yang fenomenal, Kamis (26/12/2019) siang.

Meski terlihat seperempat matahari bagian kanan tertutupi lebih tebal dari pada bagian kiri, namun warga antusias.

Gerhana matahari cincin yang terjadi antara satu hingga dua tahun sekali, ini disayangkan karena tak terlihat dengan jelas.

“Di pulau jawa hanya dapat sebagian. Dari pantauan Lapan, gerhana matahari cincin tentunya juga tidak sempurna, hanya 64 persen,” ujar Kepala Balai Lapan Pasuruan, Dian Yudha Krisdiyanto, kepada wartawan, Kamis (26/12/2019).

Pengamatan gerhana matahari cincin ini bisa menggunakan alat OTA Teleskop Lunt Engineering 90mm, focal 400mm Mounting iOptron AZMount Pro. (Screenshot live streaming Lapan Watukosek).

“Matahari tak tertutup sempurna, setelah 64 persen itu, gerhana akan kembali seperti semula dan berangsur hilang secara perlahan,” jelas dia.

Meski begitu, baik pengunjung dari warga sekitar Pasuruan maupun dari luar daerah yang berada di Lapan Watukosek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menikmati fenomena alam ini dengan suka cita.

Bahkan pengunjung luar daerah sengaja datang beramai-ramai mengajak keluarganya. Rombongan siswa dari Gresik juga ikut datang.

Sejak pagi pengunjung sudah memadati lokasi Lapan. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak terus berdatangan hingga siang.

“Kami datang untuk edukasi. Komunitas kami memang mempelajari tentang antariksa. Juga sains itu bagaimana,” kata Agustinus, daru Komunitas Beta UFO Surabaya.

Ada 5 teleskop yang disediakan Lapan, di antaranya tiga teleskop portable, ada teleskop digital (h-alpha) dan manual (sun spot).

Juga disediakan kacamata khusus untuk mengamati gerhana. Alat-alat ini sudah dilengkapi filter. Pengunjung diimbau tak terus-menerus, harus ada jeda 2 menit.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags