PASURUAN, FaktualNews.co – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pasuruan kerja bareng Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pasuruan menyelenggarakan upacara bendera di halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Pasuruan, Jumat (27/12/2019) pagi.
Inspektur Upacara Ketua GOW Kota Pasuruan, tampak hadir Plt. Walikota Pasuruan, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Jajaran Forkopimda Kota Pasuruan, Asisten, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan, Camat dan Lurah, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Pasuruan dan peserta upacara.
Sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dibacakan Ketua GOW Kota Pasuruan, Adisti Dwipayanti Raharto, menyampaikan hakikat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna hari ibu.
PHI merupakan momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur,” katanya dalam sambutan.
Sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam kongres perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah tersebut, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional, sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam dan luar negeri.
Lebih lanjut dikatakan, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang dituntut untuk sadar dan aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan.
Oleh karenanya, PHI diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change).
PHI ke-91 tahun 2019 adalah titik awal gerakan ”percepatan” pemberdayaan perempuan diberbagai bidang pembangunandan memberikan perlindungan bagi perempuan untuk mewujudkan arahan Presiden, sehingga tema utama yang diangkat dalam PHI ini adalah “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.
Mengatasi berbagai tantangan tersebut, maka diperlukan pelibatan semua unsur masyarakat dan multi stakeholder, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender.
Selain itu keterlibatan laki-laki dalam ‘he for she’ menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput. “Pada kesempatan PHI ke-91 ini, saya ingin mengajak semua perempuan untuk terus maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan tentunya akan bersama laki-laki menjadi kekuatan besar yang memastikan terwujudnya SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia maju,” urainya.
“Selamat Hari Ibu ke-91 bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi semua langkah dan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara tercinta, Indonesia,” ucapnya mengakhiri bacaan sambutan. (*)