Hadapi Musim Hujan, BPBD Lamongan Petakan Wilayah Rawan Bencana
LAMONGAN, FaktualNews.co-Menghadapi musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan memetakan sejumlah wilayah yang rentan mengalami bencana ketika musim hujan.
Guna menghadapi berbagai potensi bencana tersebut, BPBD telah menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana.
Kepala BPBD Lamongan, Yuhronur Efendi mengatakan, peralatan dan logistik internal BPBD sudah siap semua. Di antaranya, kendaraan roda 4 ada 11 unit, terdiri 5 mobil tangki air, 2 ranger, 4 kendaraan operasional.
Kemudian kendaraan roda dua sebanyak 16 unit, perahu karet 7 unit, motor perahu, radio break repeater, HT, tenda, gergaji mesin yang berada di 27 kecamatan atau 27 unit, peralatan selam 3 unit.
“Selain itu stok perbanjiran seperti gedek bambu, karung, terpal. Juga disiapkan rumah pompa jet sebanyak 3 tempat serta ekskavator 27 unit,” kata Yuhronur Efendi saat menyampaikan laporan, pada Apel Kesiapsiagaan Bencana, di halaman Kantor Dinas Sosial Lamongan, Jumat (03/01/2019).
Kepala BPBD Lamongan Yuhronus mengaku ada 5 wilayah yang rawan bencana di Kabupaten Lamongan
“Yang pertama wilayah yang dilalui sungai Bengawan Solo, kemudian pesisir pantai utara, bengawan jero, wilayah di sekitar waduk besar dan wilayah perbukitan,” ucap Yuhronur,
Yuhronur menjelaskan, sungai Bengawan Solo yang membentang sepanjang 68 kilometer dan melintasi 8 kecamatan tersebut memang menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat di sekitarnya.
“Bengawan Solo ini melintas mulai dari Kecamatan Babat, Sekaran, Maduran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Karangbinangun hingga Kecamatan Glagah. Bila curah hujan tinggi dan air penuh, sangat rentan terjadi banjir luapan air dan tanggul jebol,” ujarnya.
Air luapan sungai Bengawan Solo juga akan memberikan dampak pada wilayah dataran rendah atau yang disebut bengawan jero, sehingga wilayah tersebut juga menjadi wilayah langganan banjir.
“Bengawan Jero ini dilalui anak sungai Bengawan Solo maupun sungai buangan air waduk besar, sangat rentan menimbulkan banjir di kawasan Bengawan Jero, yang berada di 10 kecamatan,” ucap Yuhronur.
Selain dua wilayah tersebut, kata Yuhronur, kawasan pesisir pantai sepanjang 47 kilometer di Kecamatan Paciran dan Brondong juga menjadi wilayah yang rawan terjadi bencana, seperti banjir rob, angin, gelombang tinggi dan abrasi pantai.
Kemudian wilayah rawan bencana yang keempat adalah kawasan perbukitan di Lamongan bagian selatan, pada musim hujan seperti ini memiliki kerawanan terjadi angin puting beliung, banjir bandang dan tanah longsor.
“Sedangkan yang kelima adalah kawasan di bawah waduk/bendungan besar, memiliki resiko terkena banjir bandang, jebolan tanggul maupun limpahan air waduk atau bendungan,” ujar Yuhronur.