LAMONGAN, FaktualNews.co – Suasana duka masih menyelimuti lingkup Pemkab Lamongan. Demikian ini seiring dengan meninggalnya ibu mertua Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan Yuhronur Efendi.
Bupati Lamongan, Fadeli bersama jajaran petinggi Pemkab Lamongan turut memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah, yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan pada kejadian Jum’at (3/1/2020) malam tersebut.
“Kita prihatin dengan situasi ini, di Lamongan masih ada begini-begini, kita prihatin,” ujar Fadeli saat ditemui selepas prosesi pemakaman korban, Sabtu (04/01/2020).
Dikatakan Fadeli, dia sudah minta kepada Kapolres Lamongan untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut. “Penyidikan sudah dilakukan, mudah-mudahan cepat diketemukan pelaku,” ujarnya.
Bersama dengan para petinggi Pemkab Lamongan yang lain, Fadeli terlihat turut mengikuti salat jenazah hingga prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Pantauan di lapangan, seribuan pelayat yang turut serta dalam memberikan penghormatan terakhir kepada korban, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun dari elemen yang lain.
Sementara itu, tetangga korban, Kholis (32) mengaku, tidak mendengar teriakan ataupun kegaduhan pada saat kejadian, kendati rumahnya cukup berdekatan. Ia bahkan mengetahui pembunuhan tersebut, setelah penjaga rumah korban mendatangi rumahnya.
“Pak Salekan yang sehari-hari menjaga rumah Bu Haji (korban) datang ke rumah, memberitahu jika Bu Haji sudah dalam kondisi seperti itu (dibunuh). Kemudian saya beserta tetangga lain datang melihat, tak lama kemudian Pak Kades datang disusul pihak kepolisian, sekitar habis Isya,” ujar Kholis saat ditemui di rumahnya.
Korban sehari-hari memang tinggal seorang diri, dengan Salekan selaku penjaga rumah, diketahui Kholis dan para tetangga korban hanya datang ke tempat bekerja saat menjelang malam.
“Pak Salekan itu biasanya datang ya jelang Maghrib, bantu-bantu nyalain lampu dan jaga setiap malam. Tapi kemudian balik saat sudah pagi,” jelasnya.
Hanya saja, baik Kholis maupun tetangga yang lain tidak mencurigai jika, bila dalam beberapa waktu terakhir ada seseorang yang indekos di rumah ibu mertua dari Sekda Lamongan tersebut.
“Mulai tiga hari lalu itu ada seseorang yang kos di situ. Mungkin saja, karena setelah itu saya tak lagi melihatnya, warga lain juga banyak yang berkata demikian,” tutur dia.
Kholis lantas buru-buru berujar untuk sebaiknya menunggu hasil penyidikan dan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini.
“Kalau buka kos-kosan itu memang sudah lama, ada kalau empat tahunan. Tapi kemarin itu sempat sepi, dan dengar-dengar tiga hari lalu baru saja ada yang masuk kos di situ. Kalau tidak salah laki-laki,” kata warga Desa Sumberwudi yang lain, Rohmah.
Si penjaga rumah ibu mertua Sekkab Lamongan, Salekan mengatakan, pada malam kejadian, saat keluar dari rumah Arifin penghuni kos mengatakan bahwa mbah kaji (korban) sedang sakit kepala.
“Melihat lampu rumah belum dinyalakan, sedangkan pagar rumah dan pintu rumah dalam keadaan terbuka. Langsung masuk kedalam rumah kemudian di dapati mbah kaji dalam keadaan terkapar berlumuran darah.” kata penjaga rumah.
Kasat Reskrim, Polres Lamongan. AKP Wahyu Norman Hidayat meminta agar semua pihak dapat bersabar menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan kepolisian dalam mengungkap kasus ini.