Peristiwa

Terminal Bayangan Masih ‘Hidup’, Aktivitas Terminal Jombang Belum Berubah

JOMBANG, FaktualNews.co-Meskipun aset dan pengelolaan Terminal Kepuhsari Jombang sudah berpindah tangan ke Pemprov Jawa Timur, namun terminal bayangan di jalan masuk terminal, masih beroperasi.

Pantuan KabarJombang.com (KFM), banyak bus yang menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal. Parahnya bus umum tersebut tidak masuk ke dalam terminal.

Deni Marsha (22), calon penumpang bus, yang hendak kembali ke Kota Malang harus menunggu lama, karena jarang bus masuk ke Terminal.

“Mau ke Malang karena hari Minggu ada kuliah. Saya tunggu di terminal, tapi malah busnya tidak masuk. Bus berhenti di pos depan itu,” ucap mahasiswa S2 Universitas Islam Malang (Unisma)asal Tarakan, Kalimantan Utara ini.

Ia dengan terpaksa berjalan kaki dari terminal menuju Pos Dishub di Jalan Soekarno-Hatta, depan Tirta Wisata, tempat umum bus berhenti tanpa masuk terminal.

Aset dan pengelolaan Terminal Kepuhsari sudah diserahkan ke Provinsi Jatim per 1 Januari 2020 lalu. Namun, nampak tidak ada yang berubah dari aktivitas transportasi.

Masih banyak terminal bayangan yang aktif. Seperti di Pos Dishub Jl Soekarno Hatta, Perempatan Undar dan di depan Lapangan Futsal Marcela.

Mengonfirmasi hal ini, Kepala Dishub Jombang, Hartono, menyebut hal tersebut sebenarnya tidak diizinkan.

“Bus sebenarnya tidak boleh menurunkan dan menaikkan penumpang sembarangan di luar terminal. Di tempat-tempat terminal bayangan itu sebenarnya sudah ada rambu larangan berhenti. Tapi kesadaran sopir itu rendah,” jelasnya, Sabtu (4/1/2020).

Dishub sendiri sudah menyediakan halte, untuk dimanfaatkan sebagai tempat menaikkan maupun menurunkan penumpang.

“Sudah kita pasang halte untuk menaikkan penumpang dan menurunkan penumpang. Tapi kadang-kadang bus itu menurunkan pemumpang di perempatan, nanti sampai halte berhenti lagi,” ujarnya.

Hartono mengaku tidak mempunyai kewenangan untuk menindak. “Yang bisa menindak polisi, dari Satlantas. Saya juga berharap coba sekali-kali diadakan razia,” imbuhnya.

Dikatakannya, pihaknya sudah menurunkan beberapa anggota untuk berjaga di setiap pos yang sudah disediakan. “Tapi fungsinya hanya untuk mengingatkan,” kata dia.

Terminal Kepuhsari Jombang, pasca berpindah pengelola ke Provinsi pun masih tetap sama, belum ada perubahan signifikan. Terlihat juga, menginjak pukul 16.00 sampai 17.00 Terminal sudah sepi.

Padahal jika aset dan pengelolaan di ambil alih provinsi terminal bisa operasional 24 jam dan ada petugas yang standby. “Itu semua kita kembalikan ke provinsi. Nanti maunya bagaimana, kita ikut saja,” pungkasya.