SURABAYA, FaktualNews.co – Meskipun terkadang sulit, menjalin hubungan dengan mertua tentu penting dilakukan. Tak hanya untuk kebaikan pasangan, namun juga untuk si kecil.
Hubungan si kecil dengan kakek neneknya akan memengaruhi perkembangan emosional anak sampai dewasa. Setidaknya hal inilah yang ditegaskan oleh Psikolog Najelaa Shihab, yang dilansir TheAsianParent dari Instagram @keluargakita.
“Punya hubungan baik dengan mertua adalah sesuatu yang sangat penting dalam keluarga. Bukan hanya untuk kita dan pasangan tapi sesungguhnya untuk anak-anak kita. Karena, hubungan yang nyaman, hubungan yang penuh dukungan, hubungan yang kaya dan beragam dengan kakek-nenek akan menjadi modal bagi anak kita dari mulai kecil hingga dewasa,” kata Najelaa.
Tapi tak dipungkiri, kadang kala hubungan menantu dan mertua tidak selalu harmonis. Bahkan, banyak hubungan menantu dan mertua penuh dibumbui berbagai konflik.
Pada dasarnya, untuk menciptakan hubungan yang hangat, tentu saja membutuhkan proses untuk saling beradaptasi, termasuk menyangkut pola asuh dan mendidik anak.
Menurut Najelaa Shihab, selaku pendidik dan psikolog keluarga, ada 3 hal yang perlu dilakukan jika sedang berusaha dekat dan menjalin hubungan yang baik dengan mertua. Apa saja?
1. Empati dengan mertua
Bersikap empati dengan mertua menjadi hal pertama yang perlu dilakukan. Cobalah untuk memahami mertua dengan berpikir kalau mereka pun sangat menyayangi anak, menantu dan cucunya.
“Yang paling penting mulai dari empati. Jangan menganggap bahwa mertua tidak punya modal cinta kepada anak dan menantunya, apalagi pada cucunya. Pada saat kita memulai dengan empati, kita akan mencoba memahami terlebih dahulu,” ujar Najelaa.
Selain itu, Najelaa mengatakan cobalah mencari tahu bagaimana pola pengasuhan masa lalu yang dialami oleh mertua. Apa yang mertua percaya dalam menerapkan pengasuhan pada cucunya. Juga bagaimana pola asuh yang diterapkan pada pasangan dulu. Dengan begitu kita bisa memahami kenapa ia melakukan atau melarang kita melakukan hal-hal tertentu.
2. Memberi peran kepada mertua
“Prinsip yang terpenting adalah tetap memberikan peran kepada mertua. Walaupun tidak dalam segala hal, akan lebih mudah bagi kita untuk bernegosiasi dengannya. Tentang apa yang harus dilakukan oleh ibu, apa yang harus dilakukan oleh nenek kalau kita tidak bermaksud mengambil semua perannya sekaligus,” jelas Najelaa.
Kegiatan yang dapat dilakukan si kecil dengan nenek atau kakak misalnya, mengajari memasak atau membaca buku cerita bersama.
“Jadi pikirkan apa bantuan yang Anda butuhkan dari mertua dalam pengasuhan. Apa yang sudah bisa mereka lakukan dan tidak bertentangan dengan apa yang ingin Anda dan pasangan terapkan,” tambah Najelaa.
3. Negosiasi, berkomunikasi efektif, buat kesepakatan bersama
“Baru mulai negosiasi, berkomunikasi untuk kemudian punya kesepakatan-kesepakatan bersama tentang peraturan-peraturan yang harus berlaku, bukan hanya di rumah sendiri, tetapi juga pada saat anak berkunjung atau menginap di rumah kakek-neneknya,” ungkap Najelaa.
Dengan begitu, mendidik anak bersama mertua juga menjadi lebih menyenangkan tanpa perlu drama.
Nah, meskipun melakukan tiga hal di atas tidak mudah, dan membutuhkan proses yang panjang, proses ini akan menjadi pembelajaran yang bermakna. Najelaa mengingatkan kalau hal ini penting untuk dilakukan dengan penuh usaha, karena hubungannya akan berlengsung untuk jangka panjang.
“Terakhir, jangan khawatir pada saat anak kita sudah semakin besar, sudah mulai melewati usia balita. Maka sudah akan banyak bukti dari keberhasilan pengasuhan Anda sebagai orangtua. Kalau di awal-awal masa kehidupannya sering kali kita sebagai menantu disalahkan atau dipertanyakan, maka seiring dengan usia anak, akan banyak contoh nyata betapa sebetulnya Anda sudah berhasil sebagai orangtua. Dan mungkin mengurangi sedikit kekhawatiran dari mertua,” tutup Najelaa.