SURABAYA, FaktualNews.co – Secara umum di Indonesia pria kencing dengan posisi berdiri itu lazim. Hal itu pun didukung dengan sarana pembuangan urinal yang menggantung, seperti yang ada di mal atau perkantoran pada umumnya. Tapi, adakah bahaya posisi kencing berdiri untuk pria?
Dilansir Hello Sehat, para periset di Departemen Urologi di Leiden University Medical Center Belanda, mengumpulkan dan menganalisis 11 studi yang membandingkan efek posisi kencing sambil duduk atau jongkok dengan posisi kencing berdiri. Ada tiga hal yang dibandingkan, pertama adalah kecepatan laju air kencing, waktu yang dibutuhkan untuk kencing, dan terakhir adalah jumlah air kencing yang tersisa di kandung kemih.
Hasilnya, untuk para pria sehat, tidak ditemukan adanya perbedaan atau bahaya mencolok antara posisi kencing berdiri dengan kencing jongkok. Namun, ada sebuah laporan analisis yang menyatakan bahwa pria yang mengidap LUTS (lower urinary tract symptoms) atau gejala gangguan saluran kemih bawah, justru akan lebih bisa mengosongkan kandung kemihnya, meningkatkan kecepatan laju air kencing, dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk kencing jika ia kencing sambil jongkok dibanding dengan kencing berdiri.
Apa gejala gangguan saluran kemih bagian bawah pada pria?
Berikut merupakan beberapa gejala yang terjadi jika Anda mengalami gangguan saluran kemih bagian bawah:
– Nyeri atau perih saat buang air kecil
– Rasa ingin selalu buang air kecil dan tidak bisa ditahan
– Rasa tidak nyaman dan nyeri pada perut bagian bawah
– Warna urin yang keruh, bahkan kadang-kadang air kencing bercampur darah
– Badan terasa lelah, tidak enak, dan nyeri
– Perasaan bahwa urin tidak sepenuhnya keluar setelah selesai buang air
Kencing dengan posisi jongkok membuat otot panggul dan pinggul lebih rileks
Ketika penderita gangguan saluran kemih bawah kencing sambil berdiri, tubuhnya berusaha keras untuk mempertahankan tulang belakang yang tegak. Posisi ini akan mengaktifkan banyak otot di dekat pinggul dan panggul. Tapi, berbeda ketika Anda kencing sambil jongkok atau duduk. Posisi kencing sambil jongkok dapat membuat otot panggung dan pinggul lebih rileks sehingga membuat proses kencing jadi lebih mudah.
Lalu, saat buang air kecil sambil jongkok, posisi ini sama seperti saat buang air besar. Nah, kandung kemih Anda akan tertekan dan semua air seni akan keluar dari tubuh tanpa bersisa.
Hal ini juga sesuai dengan penjelasan bahwa peningkatan tekanan intra perut akan membuat peningkatan tekanan intra vesica (kandung kemih) yang membuat aliran urin yang dikeluarkan menjadi lebih baik.