FaktualNews.co

Sidak Komisi IV DPRD Trenggalek, Dua SDN Jadi Bahan Evaluasi Masuk dan Tidaknya Regrouping

Parlemen     Dibaca : 689 kali Penulis:
Sidak Komisi IV DPRD Trenggalek, Dua SDN Jadi Bahan Evaluasi Masuk dan Tidaknya Regrouping
FaktualNews.co/Suparni PB
Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Mugianto saat dikonfirmasi.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Komisi IV DPRD Trenggalek melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di dua sekolah, yakni SDN 2 Dermosari dan SDN 2 Pucanganak, Kecamatan Tugu, Trenggalek, yang masuk dalam program regrouping.

Kedua SDN tersebut menjadi bahan evaluasi dalam mempertahankan agar ada penggabungan atau tidak. Karena ada beberapa sekolah yang harus dipertahankan, meski dengan siswa sedikit. Sebab ada beberapa pertimbangan dan alasan.

Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Mugianto mengatakan, syarat regrouping sendiri adalah sekolah yang memiliki siswa kurang dari 60 siswa, mulai dari kelas satu sampai kelas enam.

Seperti halnya yang telah dikunjungi, SDN tersebut hanya memiliki rata-rata 34 siswa. Dari situlah alasan kenapa SD itu akan di gabungan dengan SD terdekat.

“Untuk memastikan, kami langsung terjun ke lapangan, apakah SD ini layak di regrouping atau tidak. Sebab masih ada beberapa faktor pertimbangan dan alasan untuk tidak menggabungkan,” ungkapnya, Rabu (8/1/2020)

Dijelaskan Mugianto, hasil sidak sekolah tersebut memang memiliki siswa sedikit. Namun lokasi sekolah berada di daerah terpencil, yakni berada di perbatasan Ponorogo dengan Trenggalek. Sehingga keberadaannya akan menjadi bahan pertimbangan.

“Maksudnya kami adalah menjadi bahan pertimbangan, jangan sampai diikutkan dalam program regrouping. Karena lokasinya terpencil dan jauh dari jangkauan,” terangnya.

Yang jelas, lanjut Mugianto, alasannya di daerah tersebut hanya ada satu sekolahan. Sedangkan jarak untuk menuju lokasi sekolah lain cukup jauh.

“Apakah mungkin ketika dengan adanya siswa sedikit akan di regrouping. Mengingat mereka harus berjalan kaki untuk bersekolah di daerah lain yang jaraknya lebih jauh lagi,” imbuhnya.

Ditambahkan Mugianto, dengan jumlah murid yang sedikit dan jauhnya jarak masyarakat dengan sekolahan. Maka hal seperti itu yang akan di pertimbangkan dan dipertahankan. Bahkan akan difasilitasi sarana prasarana yang masih kurang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas