Bupati Gresik Sambari Siap Dukung Pembangunan Tanggul Kali Lamong
GRESIK, FaktualNews.co-Terkait rencana pembangunan Tanggul Kali Lamong, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dengan tegas menyatakan siap mendukung. “Kami siap, asalkan proporsional,” tegas Sambar Halim.
Penegasan Bupati Sambari ini disampaikan saat acara Jumpa Pers, di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Jumat (10/1/2020).
Dalam kesempatan tersebut Bupati didampingi Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim, Kepala Inspektorat Kabupaten Gresik Edi Hadi Siswoyo, Kepala BPBD Gresik Tarso Sugito serta Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi.
Bupati sebagai pengarah sudah membentuk Tim Pembangunan Tanggul Banjir Kali Lamong.
SK yang masih berupa draft ini memutuskan tim ini beranggotakan para Kepala OPD terkait, Camat dan Muspika dari wilayah yang akan terkena proyek ini.
Tim ini akan bertugas melakukan koordinasi BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo, meminta rekomendasi kepada yang berwenang untuk inventarisasi wilayah yang dilalui Kali Lamong.
Kemudian pendataan dan inventarisasi lahan, pendataan status hukum tanah, melakukan penyuluhan, sampai menjadi saksi saat pembayaran ganti rugi dan lain-lain.
“Yang jelas, tim ini tidak bisa membuat keputusan sendiri terkait pembuatan tanggul Kali Lamong. Mereka harus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Mojokerto, Pemkab Lamongan dan Pemkot Surabaya,” jelasnya.
Untuk kebutuhan normalisasi ini, bupati mengaku masih menunggu pihak berwenang untuk menentukan jumlah dan tempat lahan yang harus dibebaskan, serta semua informasi teknis tentang pembuatan tanggul tersebut.
“Berapa lebar, panjang, dan ketinggiannya. Berapa jumlah pintu airnya dan di mana. Hal ini penting karena ketinggian tanggul misalnya, bukan berarti semakin tinggi tanggul itu semakin baik dan aman,” tandasnya.
Menurut bupati, dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019 telah dianggarkan dana Rp 1,04 triliun.
Sedangkan panjang Kali Lamong mulai Lamongan sampai Surabaya sepanjang 103 kilometer (km). Untuk Kali Lamong yang mengalir di wilayah Gresik 50,7 km, di Lamongan 52,3 km dan di Surabaya hanya 7 km.
“Mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Biarkan pemerintah pusat melalui BBWS Bengawan Solo mengambil keputusan yang paling tepat. Jangan bicara sendiri-sendiri,” harapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Gresik Tarso Sagito menyampaikan update banjir di Kabupaten Gresik sampai hari ini sudah semakin surut, namun bergeser ke wilayah lain.
“Untuk hari ini terhitung sejak Kamis sore kemarin wilayah Balongpanggang dan Benjeng sudah surut, namun bergeser ke wilayah Cerme, Menganti dan Kedamean,” terang Tarso Sugito.
Desa terdampak yaitu 14 desa di wilayah Kecamatan Cerme, 4 desa di wilayah Kecamatan Menganti dan 1 desa di wilayah Kecamatan Kedamean yaitu Desa Cermenlerek,” paparnya. (Didik Hendri)