LAMONGAN, FaktualNews.co – Usai sukses menyulap besi tua atau besi barang bekas menjadi motor gede (Moge), kini tukang las Ngantmuin (42) warga Desa Lembor, Kecamatan Brondong, Lamongan ini juga membuat miniatur moge dari timbunan sampah plastik.
Karena kepiawaiannya dalam memafaatkan limbah plastik menjadi miniatur moge ini Ngatmuin mengaku sering mendapat undangan dari lembaga lembaga pendidikan guna menularkan ilmu mengolah limbah plastik menjadi karya seni.
“Alhamdulillah saya jadi sering diundang ke sekolah-sekolah untuk memberi materi dan praktik ide kreatif ini. Kalau yang dari bahan plastik memang belum ada pemesanan,” kata Ngatmuin, Jumat (10/1/2020).
Ngratmuin mengaku gagasan membuat sesuatu yang berguna dari timbunan sampah plastik menjadi sebuah karya seni yang indah mirip dengan aslinya diawali dari kegalauannya melihat banyaknya sampah platik.
“Padahal, sampah plastik ini menjadi persoalan tersendiri karena sulit terurai dan sampah plastik ini tidak hanya terjadi di lingkungan saya, tapi juga dimana-mana,” ucapnya.
Bapak dua anak yang menggeluti kerajinan dari bahan-bahan bekas ini kemudian mencoba berkreasi dengan menjadikan plastik tersebut menjadi sebuah miniatur moge.
“Saya semakin bersemangat untuk selalu berkarya demi mengurangi sampah plastik, karena sampah plastik sudah menjadi masalah nasional,” ungkap Ngatmuin.
Ngatmuin menceritakan, proses pembuatan miniatur moge berbahan dasar plastik ini tak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar tiga hari saja.
Sampah plastik yang sudah dibersihkan, lanjut Ngatmuin, digunting atau dipotong sesuai selera. “Untuk sentuhan akhir, tinggal kita cat saja sesuai keinginan,” jelas Ngatmuin.
Pria yang sudah setahun bergelut dengan kerajinan dari bahan bekas ini juga membuat aneka miniatur motor dengan bahan dasar besi.
Miniatur motor berbahan dasar besi ini juga telah ia kembangkan modifikasinya ke pigura dinding dengan tetap mempertajamkan khas mogenya.
“Untuk miniatur motor berbahan dasar besi saya jual seharga Rp 300 ribu dan untuk yang kecil Rp. 200 ribu,” ungkapnya.
Para pembeli miniatur karya Ngatmuin tidak hanya dari Lamongan saja, melainkan juga dari dari luar daerah. Seperti Tuban, Gresik, Bojonegoro dan Surabaya.