FaktualNews.co

Gedung MIN di Pasuruan Ambruk, Kasi Sarpras Kemenag Wilayah Jatim Segera Tangani

Peristiwa     Dibaca : 686 kali Penulis:
Gedung MIN di Pasuruan Ambruk, Kasi Sarpras Kemenag Wilayah Jatim Segera Tangani
Faktualnews.co/Abdul Aziz
Kondisi gedung MIN yang ambruk lantaran atap dimakan usia.

PASURUAN, FaktualNews.co – Kasi Sarpras Kantor Kemenag Wilayah Jatim, Rahmawati, berjanji segera meminta rekomendasi Kepala Kantor Kemenag Wilayah Jatim untuk mengusulkan pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), di Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang ambruk pada Kamis (9/1/2020) siang.

“Terkait runtuhnya atap di madrasah ibtidaiyah negeri itu, sudah kita mintakan berita kronologi tertulis, dan sudah kita laporkan ke pimpinan. Setelah itu tinggal rekomendasi dan keputusan Kemenag Pusat. Mudah-mudahan saja bisa secepatnya terealisasi,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (11/1/2019).

Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron mengaku prihatin. Namun lega lantaran tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Baik siswa, guru, kepala MIN dan petugas lainnya.

“Terpenting tidak ada korban jiwa, begitu dengar madrasah ambruk. Alhamdulillah, ketiga kelas ini sudah tidak digunakan sejak 20 desember 2019,” paparnya.

Wabup, Gus Mujib berharap ada tindak lanjut dari Kemenag Jatim maupun Kemenag Pusat, dalam percepatan perbaikan.“Ini demi kepentingan orang banyak. Juga menyangkut hajat banyak siswa. Untuk itu, kami minta pada Dirjen Pendidikan Islam segera ditangani, karena ini sangat urgent,” sambungnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, atap gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yang berada di Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/1/2020), sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba ambruk setelah sehari sebelumnya, kawasan Beji, diguyur hujan seharian. Atap bangunan yang sudah tua ini, dugaan yang menjadi penyebabnya.

Tak ada korban jiwa, karena tiga ruang yang terdiri dari kelas 3 D, 2 D, dan 2 E tersebut sudah lama dikosongkan, lantaran ada kekhawatiran dari pihak madrasah, terkait kondisi atapnya yang sudah rapuh dimakan usia. Sedangkan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), seluruh siswa di tiga kelas selama ini, dipindahkan ke musholla madrasah dan ruang kelas baru.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh