LAMONGAN, FaktualNews.co – Banyak manfaat dari buah pisang, bukan hanya buahnya saja. Namun, kulit pisang juga memiliki segudang manfaat.
Untuk kencantikan kulit pisang juga bisa dibuat masker yang bisa mengurangi jerawat, mengurangi kerutan pada wajah dan mampu mengangkat sel yang mati.
Kulit pisang ternyata memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dari daging buahnya. Kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi dibanding daging buahnya.
Kulit pisang juga bisa dikonsumsi bahkan memiliki sumber vitamin yang baik untuk tubuh. Demikian itu karena tekstur kulitnya yang tebal, berserat, dan sedikit pahit ini juga mengandung banyak vitamin C, E, B6 dan B12, serta zat besi, zinc, magnesium dan kalium. Ini juga mengandung beberapa serat dan protein.
Di tangan warga Lamongan, kulit pisang diolah menjadi makanan ringan yang renyah dan gurih. Kulit pisang diolah menjadi kripik kulit pisang yang bisa menambah pemasukan ekonomi keluarga.
Seperti yang dilakukan, Mar’atus Sholikah, warga Desa Tlogorejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan. Kulit pisang yang biasanya terbuang di jadikan makanan ringan nan renyah dan gurih, yaitu kripik kulit pisang.
“Awalnya saya lihat banyak pisang di desa saya tapi kulitnya tidak pernah termanfaatkan, tapi malah kerap dibuang begitu saja,” kata Mar’atus. Minggu. (11/1/2020).
Seketika itu. Ia memiliki ide dengan mencoba meramu kulit pisang menjadi kripik kulit pisang yang banyak akan serat.
Hal pertama yang dilakukan, lanjut Mar’atus adalah mengupas kulit pisang dengan buahnya dan tak perlu pisang masak, pisang yang masih mentah pun bisa dipakai.
Setelah itu, kulit pisang yang sudah dikupas tadi diiris kecil-kecil dengan potongan memanjang dan selanjutnya dicuci hingga bersih. “Bumbu untuk dibuat kripik, seperti bawang putih, kemiri cabai serta penyedap rasa. Semua bumbu ini dihaluskan. Sambil menunggu kulit pisang kering.” jelas Mar’atus.
Setelah irisan kulit pisang dan bumbu sudah siap, langkah selanjutnya adalah mencampur bumbu, kulit pisang dengan adonan tepung yang juga menjadi salah satu bahan.
“Setelah semua siap, adonan yang sudah jadi tadi kita goreng hingga kering dan terasa renyah,” terangnya.
Saat ini, penjualan kripik kulit pisang buah karya tangan ibu asal Lamongan itu telah menyebar tidak hanya di Lamongan saja. Namun sudah beredar di kota tetangga seperti Gresik, Tuban dan Surabaya.
Harga jual perkemasan hanya Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu saja per kantong. Omset penjualan dari kripik kulit pisang ini telah mencapai Rp 7 juta perbulannya. “Untuk bahannya mudah didapat di sekitar kita dan biasanya kita menggunakan jenis pisang kepok sebagai bahan kripiknya,” ungkapnya.
Reni Setiawati, salah satu konsumen Mar’atus asal Gresik, yang datang langsung ke rumah untuk langsung membeli dan melihat proses pembuatannya mengaku ketagihan dengan kripik kulit pisang.
“Sering datang langsung ke sini. Rasa dari kripik kulit pisang ini tak kalah jika dibandingkan dengan kripik bayam, kripik pare dan keripik ikan laut,” kata Reni Setiawati, saat berada di rumah produksi keripik dari kulit pisang.