Kesehatan

Lamongan Belum Bebas Stunting, Satu Pasien Dirawat di RSUD

LAMONGAN, FaktualNews.co-Impian Bupati Lamongan Fadeli untuk mencapai Kabupaten Lamongan zero (bebas) stunting pada 2020, agaknya tak akan mudah dicapai.

Sebab, masih saja muncul penderita stunting di wilayahnya. Setidaknya, satu pasien stunting saat ini dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan.

Pasien tersebut Meilani Alfira Damayanti, anak perempuan yang masih berusia 2 tahun 8 bulan asal Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.

“Iya Mas, baru kemarin masuk rumah sakit, padahal lahir normal dengan bobot 3 kilo,” kata sang ibu, Dwi Novita (29) janda yang kesehariannya berjualan jajanan gorengan keliling kampung, Minggu (12/1/2020).

Sang anak Meilani, mengalami gejala gizi buruk sejak satu bulan yang lalu. Setiap makan langsung muntah.

“Saat saya periksakan ke klinik, kata perawatnya karena alergi susu sapi. Lalu saya ganti soya,” ucap Dwi sambil menggendong buah hatinya yang dirawat di ruang Anggrek, kamar 5, RSUD.

Dwi mengaku sehari setelah dibawa ke RSUD, kondisi sang anak penderita gizi buruk mulai membaik.

“Sebelum dibawa ke sini, berdiri aja tidak sanggup, usai diberi cairan sekarang sudah mendingan (membaik),” terangnya.

Seketaris Desa Latukan, Arif Hidayat sudah mengupayakan bantuan untuk Meilani Alfira Damayanti, penderita stunting.

“Desa sudah berupaya penuh untuk keluarga, salah satunya pengurusan BPJS Kesehatan, dan bantuan dari Karang Taruna pemuda desa setempat,” terang Sekdes Arif Hidayat.

Pihak RSUD sendiri, mengaku serius dalam menangani pasien stunting yang merupakan gagalnya pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi, hingga badan anak tinggal kulit dan tulang.

“Kita berikan penanganan maksimal pada pasiennya demi kesembuhan kesehatannya,” terang Humas RSUD dr. Soegiri, Budi.

Lebih jelasnya, pihak rumah sakit akan melihat perkembangan kondisi pasien stunting besok senin.