Pupuk Langka, Komisi II DPRD Situbondo Sidak Gudang Pupuk
SITUBONDO, FaktualNews.co– Komisi II DPRD dan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Penyangga Pupuk Bersubsidi di Desa Kalibagor, Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (13/1/2020)
.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Prianto mengatakan, Sidak ke gudang pupu penyangga dilakukan menyusul banyaknya laporan dari kelompok tani mengenai kelangkaan pupuk dalam beberapa pekan terakhir ini di Kabupaten Situbondo.
“Kami bersama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) ingin mengecek dan melihat langsung pupuk bersubsidi di gudang penyangga ini, sekaligus meminta kepala gudang segera mendistribusikan pupuk ke petani melalui distributor,” kata Hadi Prianto.
Menurutnya, setelah mengecek pupuk bersubsidi di gudang penyangga itu, diketahui masih terdapat sekitar 3.700 ton pupuk subsidi. Komisi II DPRD Situbondo meminta segera mendistribusikan pupuk tersebut.
“Mengingat saat ini tengah memasuki musim tanam dan pupuk sangat dibutuhkan oleh para petani Situbondo,”imbuhnya.
Pria yang akrab dipanggil Hadi ini menegaskan, pupuk subsidi sebanyak sekitar 3.700 ton yang diminta untuk segera didistribusikan itu merupakan pupuk bersubsidi bagi para petani d Kabupaten Situbondo untuk tahun 2020.
“Makanya kami minta pupuk subsidi ini segera didistribusikan, karena puncak dibutuhkannya pupuk oleh petani terjadi pada permulaan masa tanam. Yakni November, Desember dan Januari,” paparnya.
Kepala Gudang Pupuk Penyangga Kalibagor, Situbondo, Ridwan mengatakan, pihaknya mendistribusikan pupuk bersubsidi sesuai permintaan dari distributor.
“Di gudang ini, kami menerima dan mendistribusikan pupuk bersubsidi dari distributor wilayah Situbondo yang dilengkapi dengan surat atau dokumen lainnya dari pemerintah daerah setempat,” katanya.
Kepala DTPHP Sentot Sugiyono mengatakan, jatah pupuk bersubsidi di Situbondo sekitar 20 ribu ton per tahun, sesuai usulan dari kelompok petani.
“Sebenarnya usulan dari petani untuk pupuk bersubsidi 11 ribu ton, dan ditambah pemerintah pusat menjadi 20 ribu ton setiap tahun,” kata Sentot.