PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Petugas Satpol PP Kota Probolinggo menemukan video porno di salah satu pelajar SMA. Video orang dewasa itu tersimpan di handphone (ponsel) salah seorang siswa yang terjaring operasi Bina Siswa, Selasa (14/1/2020) pukul 10.00 WIB.
Dalam operasi itu, petugas berhasil mengamankan 19 pelajar SMA baik negeri dan swasta yang seluruhnya laki-laki. Mereka dirazia di tiga warung kopi di Jalan Kartini, Kelurahan Sukabumi, Kelurahan Jrebeng Wetan dan dan Wonoasih.
Para pelajar yang masih mengenakam seragam sekolahnya tersebut dibawa ke Mako Satpol PP jalan Raya Panglima Sudirman, Kota Probolinggo. Petugas memeriksa dan menggeledah tas dan ponselnya pun diamankan. Mereka dihukum push-up, skot jump, menghafal Pancasila dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dari belasan ponsel, salah satunya berisi video porno. Video khusus orang dewasa tersebut beradegan seorang pria dan wanita berciuman, Sang pria meremas-remas buah dada si perempuan sambil menciuminya. Sebelum melakukan hubungan layaknya suami istri.
Kasi Operasi dan keterntraman dan Ketertiban (Trantib) pada Dinas Satpol PP Kota Probolinggo, Hendra Kusuma membenarkan, kalau petugas menemukan video porno di salah satu ponsel siswa.
“Ya, benar petugas kami menemukan video porno. HP-nya sudah kami amankan. Kami akan telusuri dari mana video itu. Dapat kiriman dari orang lain, atau videonya sendiri,” ujar Hendra.
Selain mendapat hukuman pembinaan, para pelajar yang terjaring razia bina pelajar, diwajibkan menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Pria yang akrab disapa Hendra tersebut akan memanggil pihak sekolah.
“Saya serahkan ke perwakilan sekolah yang ke sini, Biar yang membina sekolah,” jelasnya.
Belasan pelajar tersebut kemudian diminta menyanyikan lagu kebangsaan dan Pancasila. Ada beberapa siswa yang tidak hafal, hingga diulang beberapa kali. Mereka juga dilatih baris-berbaris dan penghormatan kepada bendera, yang komandonya bergantian. Setelah itu, mereka diserahkan ke sekolah masing-masing.
Dari beberapa pelajar yang diwawancarai, sebagian besar mengaku, membolos karena terlambat atau telat datang ke sekolah. Sedang sebagian kecil lainnya mangatakan, sengaja membolos. Mereka memilih membolos, ketimbang pulang dimarahi orang tuanya.
“Telat pak. Pintu gerbang sekolah digembok. Kalau pulang takut dimarahi orang tua. Mending bolos,” aku salah satu siswa.
Siswa mengaku, tiba di sekolah pukul 06.48 WIB. Sedang jam masuk sekolah pukul 08.40 WIB. Mereka tetap mengenakan seragam saat di warung kopi, karena memang tidak berniat membolos, sehingga tidak membawa baju pengganti.
“Mau ganti baju ke rumah, takut dimarahi orang tua, ya akhirnya tetap pakai seragam,” tambahnya.
Sementara itu, Bagian Kesiswaan pada SMKN 1, Ismi mengatakan, akan menjemput siswanya yang terjaring operasi, pihak sekolah mengetahui beberapa muridnya membolos, setelah dihubungi petugas Satpol PP.
“Ya, kami bawa ke sekolah untuk dibina. Kami hukum mereka agar tidak bolos lagi. Nanti kami skorsing mereka 3 hari. Tidak boleh masuk atau mengikuti pelajaran. Orang tua mereka juga kami panggil,” katanya.
Sebenarnya, pihak sekolah, lanjut Ismi, tidak kaku. Siswa yang terlambat dibolehkan masuk, namun karena tidak disiplin, mereka akan dihukum. Sebelum masuk untuk mengikuti pelajaran, murid yang terlambat disanksi menyapu sekolah atau membersihkan kamar mandi.
“Aturan kami tidak kaku, siswa yang terlambat boleh masuk. Tapi kami beri sanksi. Usai melaksanakan sanksi, mereka boleh mengikuti pelajaran,” pungkasnya.