Peristiwa

Terserang DBD, Sembilan Orang di Pamekasan Meninggal Dunia

PAMEKASAN. FaktualNews.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mencatat sebanyak 330 warga Pamekasan menjadi korban serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2019. Dari jumlah itu, 9 orang di antaranya meninggal dunia.

“Pasien DBD yang meninggal dunia pada tahun 2019 mayoritas masih anak-anak, terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan,” kata Farid Anwar, Plt Kepala Dinkes Pamekasan melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Sri Astuti, Selasa (13/1/2020).

Dikatakan Sri Astuti, penderita DBD di Bumi Gerbang Salam selama tahun 2019 mayoritas anak dalam rentan usia 5 sampai 14 tahun. Penyebab meninggalnya para penderita DBD, lanjutnya, dikarenakan terlambatnya penanganan oleh orang tua korban dalam mengambil keputusan untuk dirawat ke pusat pelayanan kesehatan.

“Penanganan pasien yang terlambat, pasiennya sudah parah, baru dikirim ke rumah sakit,” ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, pada awal tahun 2020 sudah ada 3 orang yang dinyatakan positif menderita DBD. Ketiga penderita DBD itu berasal dari 3 kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Waru, Larangan, dan Galis.

“Satu di antaranya dirujuk ke RSUD, berusia 10 bulan. Sedangkan dua lainnya kondisinya sudah membaik,” tuturnya.

Pihaknya meminta, pada musim penghujan, agar masyarakat bisa mengetahui gejala umum yang muncul akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang bisa terjangkit penyakit DBD. Adapun gejalanya, kata dia, tubuh korban mengalami panas lebih dari dua hari, muncul bintik merah di kulit, sakit kepala dan mual.

“Apabila gejala umum tersebut dialami, masyarakat segera mendatangi pelayanan kesehatan untuk dilakukan diagnosa,” tandasnya.