FaktualNews.co

Hujan Deras, Sejumlah Titik Wilayah Kota Probolinggo Tergenang Air

Peristiwa     Dibaca : 997 kali Penulis:
Hujan Deras, Sejumlah Titik Wilayah Kota Probolinggo Tergenang Air
FaktualNews.co/Mojo
Air menggenangi jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mangunharo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, atau depan Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL).

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (14/1/2020) malam, membuat sejumlah tempat terendam air. Namun tak berlangsung lama, malam itu juga genangan air hilang. Bahkan ada yang tidak sampai satu jam.

Lain lagi dengan jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mangunharo, Kecamatan Mayangan. Jalan di depan Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) itu hingga Rabu (15/1/2020) siang, masih digenangi air. Penyebabnya, saluran pembuangan air utara jalan, tersumbat.

Meski tidak ada kendaraan yang macet akibat kemasukan air, namun pengendara dibuat memperlambat kendaraannya. Jika tidak, genangan air diatas tumit tersebut, ciptratannya akan mengenai pengendara lain. Ada pula pengendara yang menunggu kendaraan lain lewat, Mereka khawatir, kecipratan air mengenai mereka.

Tak hanya genangan air, jalan penghubung Kota dengan Kabupaten Probolinggo itu, terlihat kotor. Banyak sampah dan batang, ranting pohon serta daun berserakan, seperti habis dipotong dengan gergaji mesin (Chaine Saw). Hanya saja posisinya di pinggir jalan, sehingga tidak mengganggu atau menghambat arus lalu lintas.

Suwarno (57) warga setempat yang juga keamanan atau waker ruko di selatan jalan mengatakan, genangan air terjadi pada Selasa malam, beberapa saat setelah hujan deras mengguyur. Malam itu, ketinggan genangan air sampai 40 sentimeter, namun pagi hingga siang turun. “Kalau sekarang sekitar 20 sentimeter. sudah turun. Kalau tadi malam sekitar 40 sentimeter,” ujarnya.

Penyebab air tergenang, menurut Suwarno, karena air tidak bias mengalir ke sungai sisi timur TWSL. Saluran yang tertutup tersumbat tanah dan sampah. Upaya dirinya dan warga untuk mengangkat tanah dan sampah yang ada di saluran, tidak dilakukan. “Ya, karena saluran tertutup. Tidak bisa dibersihkan,” katanya.

Kondisi jalan seperti itu, tambahnya, terjadi setiap kali turun hujan deras. Namun, hingga kini belum ada upaya dari Pemkot untuk mengeruk tanah bercampur sampah di saluran. Untuk itu, Suwarno berharap, Pemkot segera menormalisasi saluran.

“Harapan kami dan warga seperti itu. Kasihan pejalan kaki dan pengendara,” tandasnya.

Mengenai potongan batang dan ranting pohon yang belum diangkut, bukan karena tumbang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memotong kayu dengan gergaji mesin, karena dahannya mengenai aliran listrik dan kabel telepon.

“Memang dipotong, bukan tumbang karena angin. Rantingnya ngena kabel listrik dan telepon,” pungkasnya.

Terpisah, kepala DLH Kota Probolinggo, Rahmadeta Antariksa mengatakan, soal saluran tersumbat bukan kewenangannya untuk membersihkan. Tetapi normalisasi saluran air kewajiban Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Hanya saja pihaknya sudah berkoordinasi dengan DPU. “Dalam waktu dekat, saluran air akan dibersihkan oleh PU,” katanya singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas