FaktualNews.co

Telan Rp 5,8 M, Revitalisasi Pasar 17 Agustus Pamekasan Molor

Peristiwa     Dibaca : 1069 kali Penulis:
Telan Rp 5,8 M, Revitalisasi Pasar 17 Agustus Pamekasan Molor
FaktualNews.co/Mulyadi
Pasar 17 Agustus Pamekasan.

PAMEKASAN, FaktualNews.co-Pembangunan revitalisasi Pasar 17 Agustus di Kelurahan Bugih Kabupaten Pamekasan melewati batas waktu pekerjaan atau deadline yang ditentukan alias molor.

Sebab, hingga pertengahan Januari 2020 pembangunan pasar yang menelan anggaran Rp 5,8 miliar lebih ini masih berlangsung.

Aktivis Pamekasan Basri menilai, rekanan yang melakukan proyek pembangunan dengan alokasi dana yang cukup besar semestinya mematuhi Kontrak kerja yang sudah disepakati.

“Hingga tahun 2020 pekerjaan masih belum tuntas, semestinya kontrak kerja tidak molor,” kata Basri menyoroti pembangunan pasar. Rabu, (15/01/2020).

Dari pembangunan pasar 17 ini, tampak beberapa pekerja yang sedang menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan, dari mereka hilir mudir mengerjakan pembangunan kios dengan menggunakan mesin cor molen.

Dikatakan Basri, dana pembangunan pasar yang terkenal dengan sebutan pasar berek itu seharusnya tuntas pada tahun 2019. Sebab, pekerjaan fisik atau pembangunan seharusnya tuntas sebelum tanggal 28 Desember 2019.

“Jika molor cukup panjang rekanan harus dikenakan sanksi, sehingga ke depan tidak ada lagi proyek yang molor atau melebihi batas waktu,” katanya.

Selain itu, pihaknya menyoroti sumber dana pembangunan. Sebab, diketahui, revitalisasi pasar dengan julukan pasar batik internasional ini mendapatkan kucuran dana dari Pemkab Pamekasan dan Kementerian Perdagangan 2019.

“Ini harus jelas, satu pekerjaan menggunakan sumber dana APBN dan APBD,” katanya.

Untuk diketahui, pevitalisasi Pasar 17 Agustus mendapatkan kucuran dana dari APBD Pamekasan Tahun Anggaran 2019 Rp 2.026.856.704,42 dan APBN TP Kementerian Perdagangan RI Rp 3.840.849.765,33 Tahun Anggaran 2019

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Pamekasan Firman mengakui, pembangunan pasar 17 menggunakan dua sumber dana.

Yakni dari APBD Pamekasan dengan DAK Penugasan 2019 dan dari Kementerian Perindustrian pada tahun yang sama.

Firman menjelaskan, pembangunan pasar tersebut dibangun untuk kios dan beberapa los. Bahkan, ada pembangun pagar pasar. Hanya saja firman enggan menjelaskan kesepakatan kontrak yang dilakukan kontraktor dengan Dinas Disprindag Pamekasan.

“Nilai kontraknya ada di laptop, tetapi Pembangunan pasar untuk kios, los dan pagar belakang,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags