Peristiwa

Dirazia Satpol PP, Sejumlah Anak Punk di Jombang Terjebak di Rumah Kos

JOMBANG, FaktualNews.co-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jombang menciduk sejumlah anak punk yang ketahuan berkeliaran di sejumlah tempat keramaian di kota setempat, Kamis (16/1/2020) malam.

Anak punk tersebut diantaranya tengah berada di kawasan simpang empat Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota. Mereka juga menganggu sejumlah pengguna jalan dan warga di sekitar traffic light setempat.

Anak jalanan yang sebagain masih di bawah umur ini kocar kacir dan berusaha menghindari kejaran petugas yang akan menangkap mereka.

Mereka pun lari tunggang langgang masuk ke perkampungan guna mencari tempat persembunyian agar tidak tertangkap petugas Satpol PP.

Bahkan, beberapa anak punk nekat masuk ke rumah penduduk dan nyaris membuat onar di salah satu rumah kos. Tak ayal, salah satu penghuni kos sempat panik dan berupaya mengusir anak jalanan tersebut.

“Hei, lapo iku Le, kok mrunu, ayo ngaleh (ngapain kalian di situ, ayo pergi,” kata salah satu penghuni kos.

Beruntung, Petugas Satpol PP segera datang, sehingga satu per satu remaja jalanan ini dikumpulkan dan digelandang ke Kantor Satpol PP di Jalan Kusuma Bangsa Jombang.

Di hadapan petugas, anak punk tersebut mengaku berasal dari Kabupaten Nganjuk dan baru saja menonton acara sholawatan di Mojokerto.

Di Jombang mereka mengaku mencari tumpangan truk yang bisa membawanya ke arah Nganjuk.

“Kami dari Nganjuk, tadi habis lihat Salawatan di Mojokerto, ini tadi tau ada petugas langsung lari sembunyi, saya kira ini gang tak taunya ini rumah, jalannya buntu,” kata seorang anak punk.

Kepala Satpol PP Jombang, Agus Susilo Sugioto mengatakan, razia anak punk maupun anak jalanan di wilayah perkotaan Jombang dilakukan sebagai upaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Patroli akan digelar secara rutin.

Dia juga mengatakan, keberadaan anak punk itu cukup membuat resah masyarakat di Jombang. Dan, begitu mengetahui ada yang berkeliaran, pihaknya langsung melakukan tindakan.

“Kami lakukan pendataan di Kantor Satpol PP, lalu kami pulangkan anak punk tersebut ke Nganjuk, karena mengakunya mereka dari Nganjuk,” tukas Agus.