FaktualNews.co

ICIT IAI Al Khairat Pamekasan, 170 Penulis Siap Bedah Pemikiran Peradaban Islam

Event     Dibaca : 1253 kali Penulis:
ICIT IAI Al Khairat Pamekasan, 170 Penulis Siap Bedah Pemikiran Peradaban Islam
Faktualnews.co/Mulyadi
Rektor IAI Al-khairat Pamekasan Abdul Muin saat memberikan cendera mata.

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Sebanyak 170 penulis dari dalam negeri dan luar negeri membedah tentang pemikiran peradaban Islam persepektif pada The first Internasional Conference On Islamic Thought (ICIT) 2020 Institut Agama Islam (IAI) Al Khairat Pamekasan pada Sabtu, (18/01/2020).

Rektor IAI Al Khairat Pamekasan, Abdul Muin mengatakan, ICIT merupakan forum ilmiah yang mengkaji tentang perkembangan pemikiran Islam dari berbagai perspektif. Mulai dari Ekonomi, Budaya, Pendidikan hingga pada peradaban yang diikuti oleh penulis dari dalam dan luar negeri.

“ICIT baru perdana di IAI Al Khairat Pamekasan sebagai wadah untuk memperkaya literasi kampus dan SDM manusia. Utamanya dosen dan mahasiswa,” katanya, Sabtu (18/1/2020).

Pada kesempatan itu, hadir empat pemateri dari luar negeri yakni dari India, Singapure, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada juga tujuh peserta dari luar negeri. Meliputi Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dikatakan Muin, tema yang diambil “The development of Islamic Thought on multiple Persepektif” merupakan tema yang tidak akan mati untuk di diskusikan. Sebab, peradaban Islam selalu berubah dan berkembang. Utamanya dalam merubah Kehidupan sosial, ekonomi dan budaya.

“Peradaban Islam dimulai melalui individu. Individu merupakan Central perubahan dan peradaban dalam kehidupan manusia,” katanya.

Dikatakannya, acara yang digelar di hotel odaita pamekasan ini diikuti oleh 170 peserta. Dengan rincian 100 Presenter haisl seleksy dan 70 Partisipasi. Untuk mengikuti ICIT, peserta diminta untuk mendaftar dan menyetorkan karya ilmiah. Setelah itu, dilanjutkan proses seleksi layak atau tidaknya artikel yang dikirim.

“Yang mendaftar sebanyak 130 orang. Tetapi yang lolos 100 orang. Baik dari kalangan mahasiswa dan dosen,” Ujarnya.

Mu’in menyebutkan, dalam Islam pemimpin dituntut untuk mempunyai karakter Sidiq, Amanah, Tablig dan Fatona. Sebab diakuinya, Tugas utama dari pemimpin adalah mempengaruhi bawahan dan masyarakat yang di pimpin dan memberikan inspirasi intelektual .

“pemimpin melayani dan punya emosional yang kuat. Sehingga mendukung segala kebijakan apa yang sudah di cita-citakan,” tandasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh