FaktualNews.co

Mudah Tanam Jagung, Petani di Lamongan Ciptakan Gejik 3 in 1

Pertanian     Dibaca : 3050 kali Penulis:
Mudah Tanam Jagung, Petani di Lamongan Ciptakan Gejik 3 in 1
FaktualNews.co/faisol
Misbahul Huda saat membuat mesin gejik Si Puja.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Untuk mempermudah petani dalam mengolah sawah. Misbahul Huda, asal Desa Pasarlegi, Kecamatan Sambeng, Lamongan, menciptakan sebuah gejik modern yang mampu mengerjakan tiga pekerjaan sekaligus.

Petani yang berusia 35 tahun tersebut menciptakan gejik moderen yang ia beri nama Si Puja. Demikian ini terdorong dari kondisi masyarakat di kampung halamannya yang mayoritas menjadi petani jagung.

“Inspirasinya kebetulan saya kan juga petani, jadi ya terinspirasi dari kegiatan sehari-hari. Sehingga membuat alat seperti itu, untuk mempermudah pekerjaan saya,” kata Huda. Sabtu (18/1/2020).

Kondisi itulah yang membuat pria yang juga merupakan seorang guru teknik kendaraan ringan di salah satu SMK  itu memutar otak untuk menciptakan solusi bagi para petani.

“Awalnya itu hanya menggejik, tapi ngisinya masih manual, setelah itu kemudian dalam perjalanannya coba saya modifikasi lagi. Yang kedua juga masih belum sempurna, hanya nggejik sama ngisi, kemudian diperbaiki lagi dan yang ketiga itu bisa gejik, ngisi benih dan menutup benih,” terangnya.

Lebih jauh, Huda menjelaskan cara membuat Si Puja. Bahan baku dari pipa besi dan dirancang khusus untuk mempermudah pekerjaan petani. Bentuknya juga lebih modern, gejik Si Puja ini memiliki pegangan berbentuk seperti setir sepeda dengan dilengkapi tuas rem

“Bahannya itu dari pipa besi untuk rangka utama. Kemudian ujung gejik juga dari pipa besi. Untuk penampung benih dan penampung pupuk organik untuk menutup benih itu dari pipa paralon/PVC,” ujar Huda,

Huda menjelaskan cara kerja, gejik Si Puja buatannya itu mampu melakukan tiga pekerjaan petani dalam proses menanam benih. Untuk mengoperasikan Si Puja tinggal menekan pegangan untuk membuat lubang. Kemudian menarik tuas rem untuk mengisi benih dan menutup benih.

“Si Puja ini alat untuk menanam jagung dan biji-bijian lain yang bisa melakukan tiga pekerjaan dalam satu alat. Tapi sebelum digunakan, masukkan benih dan pupuk ke wadahnya,” tuturnya.

Untuk dapat menyelesaikan Si Puja, Huda mengaku membutuhkan waktu kurang lebih selama satu bulan, mulai dari proses perencanaan hingga penyelesaian akhir.

Menurutnya, pembuatan sekitar seminggu. Tapi setelah dipakai ada kekurangan, sehingga diperbaiki lagi. “Pembuatannya ini memang tidak bisa dikerjakan setiap hari, jadi kalau memang waktunya longgar ya dikerjakan. Kalau diakumulasikan ya mungkin sekitar satu bulan, mulai dari perencanaan, proses pembuatan, uji coba, gagal, diperbiaki lagi dan sampai selesai,” tuturnya.

Lebih lanjut Huda mengatakan, untuk sememtara produksi Si Puja masih dilakukan ketika ada pesanan. Belum lama ini dirinya telah mendapat pesanan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamongan.

“Kemarin dari Dinas PMD Lamongan pesan 30 unit,” kata Huda.

Sementara untuk harga Si Puja, Huda hanya membandrolnya Rp 600 ribu. Harga yang tergolong cukup murah jika dibandingkan dengan fungsi alat tersebut.

Setelah melahirkan gejik modern Si Puja, kini Huda juga tengah melakukan pengembangan untuk menelurkan Si Puja yang dilengkapi sistem hidrolis.

“Saya juga sedang coba membuat alat gejik yang menggunakan sistem hidrolis. Pakai hidrolis kopling mobil, sehingga lebih ringan, tapi masih dalam proses pengembangan. Kemarin sempat diikutkan dalam lomba inovasi dari Kabupaten Lamongan ke Provinsi, tapi memang masih belum sempurna,” ucap Huda.

Gejik merupakan sebuah alat yang digunakan petani untuk membuat lubang untuk menanam benih. Alat tersebut biasanya terbuat dari kayu dengan ujung runcing.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin