FaktualNews.co

Begini Kronologi Air Sungai ‘Bersalju’ di Sidoarjo Versi Dinas LHK

Lingkungan Hidup     Dibaca : 755 kali Penulis:
Begini Kronologi Air Sungai ‘Bersalju’ di Sidoarjo Versi Dinas LHK
FaktualNews.co/Nanang Ichwan
Tim BBTKLPP Surabaya mengambil sampel air sungai berbusa di Sidoarjo.

SIDOARJO, FaktualNews.co-Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo telah menerjunkan tim untuk memeriksa kandungan busa di aliran sungai Dam Desa Sumput, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo.

“Sebelumnya kami telah menurunkan petugas untuk memeriksa kandungan busa putih yang menutupi permukaan sungai di Desa Sumpu itu,” ucap Kepala DLHK Sigit Setyawan mendampingi Plt Bupati Nur Ahmad Syaifuddin, Minggu (19/1/2020).

Sigit menjelaskan, hasil penelusuran tim yang diterjunkan, kejadian munculnya busa seperti salju di aliran sungai Sumput dimulai pada Kamis (16/1/2020) pukul 21.30 WIB.

“Lalu, pada Jumat (17/1/2029) siang sudah hilang (busa),” jelasnya. Namun, lanjut dia, busa tersebut kembali muncul pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB.

“Busaya malah lebih tebal dari sebelumnya. Sejak malam itu hingga Sabtu (18/1/2020) sore,” ulasnya. Meski busa kembali muncul, namun kondisi air sungai sebelum melewati Dam Sumput dalam kondisi normal dan tidak berbau.

“Bentuknya masih sama tidak ada perbedaan, tidak ada bau menyengat. Pun demikian juga dengan warnanya juga masih sama dengan air sungai umumnya,” ungkapnya.

Anehnya, kondisi gelembung busa berwana putih sudah tidak muncul di aliran sungai DAM Sumput Sidoarjo sejak Minggu (19/1/2020).

Pun demikian, tim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya tengah menyelidiki gelembung busa tersebut.

“Kami turun ke lokasi untuk menindak lanjuti keresahan warga. Kami ambil sampel untuk kami cek kondjsi kandungan air ini melalui uji lab,” kata Siska, salah satu tim dari BBTKLPP Surabaya bersama tim DLHK Jawa Timur.

Ia mengaku uji lab tersebut sangat perlu untuk untuk melihat kadar power of hydrogen (PH) air. Begitu juga, sambung dia, uji lab tersebut untuk melihat apakah air tersebut ada kandungan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan juga unsur-unsur lainnya.

“Uji lab ini mungkin membutuhkan waktu 14 hari baru bisa keluar. Ini untuk mengetahui unsur yang ada dalam kandungan air tersebut,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags