FaktualNews.co

Berawal Saling Ejek, Guru IPS di Lamongan Pukul Murid dengan Tiang Besi

Peristiwa     Dibaca : 1006 kali Penulis:
Berawal Saling Ejek, Guru IPS di Lamongan Pukul Murid dengan Tiang Besi
FaktualNews.co/Ahmad Faisol
Ngatum, orang tua korban pemukulan guru, saat di ruang Satreskrim Polres Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Seorang pengajar ilmu pengetahuan atau biasa disebut guru seharusnya menjadi contoh bagi peserta didik atau muridnya. Tidak seperti yang terjadi di Lamongan, Jawa Timur.

Berawal dari saling ejek antara murid Sahrul Hadi Purnomo (14) asal Desa Dagan Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan dan guru mata pelajaran IPS Sultoni, hingga tiang besi voly ball melayang ke kepala sang murid.

Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat membenarkan telah menerima pengaduan penganiayaan guru kepada muridnya, hingga saat ini kasus tersebut masih ditangani penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), serta korban, dan temannya Ari sebagai saksi, masih dimintai keterangan.

“Kami masih memintai keterangan kepada saksi dan korban.” kata Norman, Senin (20/1/2020)

Sementara itu orang tua korban, Ngatum (53) saat di ruang tunggu Sat Reskrim mengatakan, setelah mendapat pukulan, Hadi pulang dan setiba di rumah korban pingsan. “Malam itu juga saya bawa ke rumah sakit,” kata Ngatum.

Akhirnya orang tua korban beriktikad baik menemui terduga, Sultoni dan meminta pertanggungjawaban atas prilaku sang guru terhadap anaknya, termasuk biaya pengobatan. Namun tak kunjung ada kesepakatan damai tercapai. Bahkan kedatangan pelaku ditunggu di rumah orang tua korban, terduga tidak juga datang. “Sampai hari ini tidak datang juga ke rumah,” ungkap Ngatum.

Karena merasa tidak ada iktikad baik, akhirnya Ngatum bersama korban medatangi Polres Lamongan untuk melaporkan perkara dugaan tindak penganiayaan guru IPS tersebut. “Tidak ada kata damai, perkara tetap lanjut,” terang Ngatum.

Kejadian berawal dari korban yang sekarang duduk di bangku kelas 1 Madrasah Aliyah (MA), sedang bertandang ke sekolah untuk cap tiga jari ijazah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Dagan, Sabtu (18/1/2020) malam.

Tanpa diketahui maksudnya, tiba-tiba muncul ledekan terucap dari mulut sang guru yang menyebut korban seperti nangka busuk di lantai dua gedung sekolah.

Mendengar celetukan sang guru tersebut, kemudian dibalas oleh korban dengan ledekan yang mungkin membuat Sultoni tersinggung.

Kemudian korban yang di pelataran sekolah sudah menaiki sepeda motornya pulang, dipanggil terduga Sultoni untuk berhenti.

Terduga Sultoni yang turun dari gedung sekolah lantai dua, tiba-tiba mencabut tiang besi volly ball yang bisa dibongkar pasang, dicabutnya dan dipukulkan ke bagian kepala korban, tepat mengenahi pelipis kiri hingga mengalami luka robek.

Insiden yang terjadi di pintu gerbang sekolah pada itu mengakibatkan korban Hadi sampai tidak sadarkan diri.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas