Peristiwa

Viral, Video Rekaman Pria Diduga MSA Mendiskreditkan Polisi

JOMBANG, FaktualNews.co-Sebuah video tentang seorang pria menantang institusi polri viral di jagat maya Jombang, Jawa Timur, Senin (20/1/2020).

Video pria yang diduga MSA (39), putra kiai tersangka pencabulan anak di Jombang ini diunggah dalam siaran langsung instagram oleh pemilik bernama Adeweazalloplos.

Rekaman video berdurasi 1 menit 20 detik ini kemudian viral dan menyebar di media sosial lainya, termasuk sejumlah grup WhatsApp. Namun,belum jelas kapan siaran langsung tersebut berlangsung.

Dalam rekaman video itu, pria yang diduga MSA itu sengaja melakukan siaran langsung dengan mengatakan polisi memintanya sejumlah uang untuk membebaskan perkara yang menyeretnya menjadi tersangka atas kasus dugaan asusila.

Nampak dalam rekaman video itu, siaran langsung tersebut ditonton dan dikomentari oleh ratusan netizen.

“Dua tahun yang lalu mereka meminta lima puluh juta, sekarang akan dinaikkan menjadi seratus juta membebaskan perkara, urusan apa itu, nyangoni kere minggat, nyangoni ketek minggat,” ungkapnya dalam video.

Pria dengan tahi lalat di pipi kanan (sesuai rekaman video) itu juga menyangkal semua tudingan yang mengarah kepadanya. Bahwasanya kasus itu adalah perkara sepihak.

“Ora goblok aku ! ora goblok ! orang itu masih dikasih akal, dikasi pikiran oleh gusti Allah, mosok duwik sakmunu dikekno polisi gara-gara kasus sepihak,” tandasnya.

“Kemarin saya nulis di IG saya, mereka (polisi) merasa tertekan, dimediasi, saya dilarang soalnya akan jadi tekanan publik,” imbuhnya.

Sementara, Humas Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, M Soleh mengaku tak mengetahui soal video yang viral tersebut.

“Saya tidak tahu, tidak tahu tentang video-video itu dan untuk perluasan permasalahan mungkin kita sama-sama cermati kasusnya,” pungkas Soleh, usai demo di Alun-alun Jombang.

MSA, putra kiai ternama sebuah ponpes di Kecamatan Ploso, dilaporkan ke Polres Jombang dan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pencabulan terhadap NA, santriwati asal Jawa Tengah November lalu.

Polisi kemudian memanggil MSA untuk dimintai keterangan. Namun upaya ini MSA dua kali tak menghadiri panggilan polisi. Perkembangan terbaru, kasusnya kini diambil alih Polda Jawa Timur.