PASURUAN, FaktualNews.co – Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah laut utara Jawa pada awal musim hujan di bulan Januari ini, dinilai membahayakan bagi nelayan untuk melaut.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pasuruan, Ihsan Khoiri mengatakan, saat ini cuaca cukup ekstrem. Kondisi ini sangat membahayakan bagi nelayan. Sebab, ada kemungkinan hujan disertai badai datang tiba-tiba.
Demi keselamatan, mereka diimbau untuk sementara libur melaut. “Kami berharap agar imbauan ini ditanggapi,” paparnya, pada wartawan, Rabu (22/1/2020).
Namun, sebagian nelayan ada yang memilih tidak melaut. Sementara tak sedikit diantara mereka yang memaksakan untuk tetap melaut dengan alasan karena kondisi perekonomian mereka. “Selain itu, jika cuaca seperti saat ini, tangkapan juga tidak maksimal. akan lebih berat dalam biaya akomodasi yang harus dikeluarkan,” ujar Ihsan.
Dikatakannya, untuk melaut dan tidaknya, ia tak bisa melarang kalangan nelayan mencari ikan. Namun setidaknya imbauan untuk tak melaut agar jadi pertimbangan akan keselamatan. “Hampir seluruhnya tidak melaut. Jika ada, cuma satu atau dua saja. Cuaca saat ini sangat tidak memungkinkan untuk berlayar,” bebernya.
Ihsan mengaku, pihaknya belum bisa memastikan kapan nelayan akan kembali melaut. Mereka biasanya kembali melaut dengan menunggu cuaca di perairan sudah membaik. Paling tidak hingga Januari ini berakhir. Untuk isi kekosongan waktu, para nelayan kebanyakan mencari pekerjaan lain, agar bisa nambah ekonomi.
Seperti kuli panggul atau tukang becak dan lain sebagainya yang bisa hasilkan uang. Tujuannya, agar dapur tetap mengepul selama mereka tidak melaut.
“Kalau bulan ini sepertinya mereka libur dulu untuk tidak melaut. Nunggu cuaca membaik. Bisa bulan depan atau nunggu bulan April saat hujan diperkirakan sudah mulai reda,” tutur dia.