FaktualNews.co

CLS Wisata Baru Pasuruan, Jadi Daya Tarik Pengunjung

Wisata     Dibaca : 1960 kali Penulis:
CLS Wisata Baru Pasuruan, Jadi Daya Tarik Pengunjung
FaktualNews.co/Aziz/
Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dapat julukan “Desa Wisata” yang mempesona.

PASURUAN, FaktualNews.co – Sebuah konsep “Desa Wisata”, di kawasan Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Lokasi wisata yang berada di bibir pantai ini, mulai dikenal kalangan pengunjung tertarik akan konsep wisata unik yang bertaburan dengan pemandangan hutan mangrove.

Wisata terbaru ini, banyak dikunjungi wisatawan di saat senja. Sajian kuliner khas pesisir, di atas café terbuat dari kayu ulin jadi daya tarik.

“Konsep wisata baru ini, untuk merubah tatanan. Dulu di sini adalah dermaga tambatan perahu nelayan,” ujar Yazid, Kades Semare, pada awak media, Minggu (26/1/2020).

Café Laut Semare (CLS) ini, mendapat dukungan dari HCML (Husky-CNOCC Madura Limate), perusahaan Migas yang membantu membangunkan jogging track (jalur untuk pejalan kaki) sepanjang 200 meter.

Jogging track tersebut berbentuk jembatan kayu yang dihiasi ornamen dengan lampu warna-warni.

Jembatan ini yang menuntun setiap pengunjung ke café maupun spot-spot yang digunakan untuk berfoto dengan latar pantai.

“Dengan support HCML, kami jadi semangat untuk semakin mempercantik CLS. pendanaannya diambil dari Dana Desa (DD) tahun 2018  nominal mencapai Rp 300 juta,” ujar dia.

Anggaran tersebut paling banyak digunakan untuk membeli puluhan kibik kayu ulin dari Sulawesi. Kayu tersebut dinilai sangat kokoh dan kuat, meski menancap di tanah pantai.

Setelah café dan jembatan terbangun. Bahkan pihaknya mengajak masyarakat sekitar untuk mau berubah untuk ‘Sadar Wisata’.

Untuk mewujudkan Desa Wisata tersebut, pihaknya mempekerjakan hampir 25 warga yang semuanya adalah remaja di Desa Semare.

Para remaja desa ini merupakan pengangguran atau masyarakat kurang mampu yang dirangkul agar bisa mandiri dan berpenghasilan untuk ekonomi mereka.

Menurut Yazid, setiap pekerja dibayar dengan gaji Rp 1 juta per bulannya. Gaji tersebut diambil dari keuntungan dalam penjualan minuman yang diolah BumDes (Badan Usaha Milik Desa) ataupun parkir, anjungan dan jasa perahu keliling yang diolah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), yang telah dibentuk.

Sekarang, CLS menjadi jujukan baru para penikmat travelling maupun wisatawan yang ingin kulineran di atas laut.

Dalam satu hari, jumlah kunjungan bisa mencapai 500 orang pada hari Sabtu, Minggu atau tanggal merah. Sedangkan hari Senin sampai Jumat, rata-rata mencapai 50-100 pengunjung.

Sementara, Camat Kraton, Ridwan Harris mengapresiasi dengan perubahan di Desa Semare. Keberadaan CLS terbukti sukses menjadi pemicu warga dalam menggerakkan roda perekomian secara berkelanjutan.

“Banyak warga yang membuka warung makanan minuman di area parkir kendaraan,” paparnya.

Desa Semare juga ditetapkan sebagai Desa ODF (Open Defication Free) alias desa yang warganya tak lagi buang air besar sembarangan.

“Silahkan datang ke sini. Dulu banyak sampah, bahkan orang berak di sungai, jamban atau dekat tambak. Sekarang sudah berubah. Semua warga punya WC,” ucap Harris.

Untuk datang ke CLS pengunjung bisa menikmati panorama pantai yang mempesona, serta lokasi yang hanya 1 kilometer dari Kecamatan Kraton.

“Jadi gak usah dipikirkan kulinernya. Makan minumnya murah, seperti sate kerang, kepiting lada hitam, berbagai macam olahan ikan laut ada,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin