PASURUAN, FaktualNews.co – Digelarnya Festival Dolanan Yok ke-4, mendapat apresiasi semua pihak. Dari pejabat hingga putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid hadir menjadi tamu istimewa dalam even yang diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan.
Apresiasi ini disampaikan langsung Ning Alissa saat berada di lokasi kegiatan, Sabtu-Minggu (25-26/1/2020).”Selamat atas terlaksananya kegiatan Festival Dolanan Yok ini. Hebat sekali untuk Bayt Al Hikmah, pokoknya top markotop dech,” kata Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, saat melihat kegiatan tersebut.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf yang ikut hadir juga mendukung acara tersebut. “Even Festival Dolanan Yok ini sangat bagus. Karena sebagai sarana pengenalan dan mempertahankan budaya dan dolanan khas Indonesia di era digitalisasi saat ini,” papar Gus Irsyad yang juga menjadi wali murid di Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah ini.
Untuk sekadar diketahui, Ponpes Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan, merupakan salah satu Ponpes yang selama ini istiqomah tetap melestarikan sekaligus mempertahankan dolanan tradisional.
Pihak ponpes menyadari, di tengah perkembangan zaman, santri dan santriwatinya tidak boleh gagap teknologi (gaptek).
Pantauan di lokasi acara, para peserta bersaing dengan sangat sportif untuk menjadi juara. Sedangkan jenis permainan tradisional yang dilombakan, di antaranya gasing, egrang, gobak sodor, bentik, benteng-bentengan dan lainnya.
“Alhamdulillah, untuk peserta yang ikut dalam Festival Dolanan Yok ke-4 ini sangat banyak, yaitu 2000 lebih peserta. Jumlah tersebut melebihi target kami sebelumnya yang hanya menargetkan 1700 peserta,” ungkap KH M Nailur Rochman, pimpinan pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan.
Dalam Festival Dolanan Yok ke-4 ini, digelar selama dua hari di kompleks pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan. Event ini diikuti ribuan peserta yang berasal dari masyarakat umum dan pelajar MI/SD hingga Mts di wilayah Pasuruan.
“PP Bayt al-Hikmah adalah ruang aspirasi bagi budaya permainan khas Nusantara, yang penuh dengan filosofi pendidikan. Festival dolanan yok adalah cara mendidik dan membentuk karakter siswa dengan menyenangkan,” tutur ulama muda NU Kota Pasuruan ini.
Menurut pria yang juga cucu dari seorang waliyullah, KH Abdul Hamid tersebut. Sekarang ini tidak banyak ruang bagi anak-anak untuk dolanan atau lebih tepatnya tidak banyak pihak yang serius memikirkan “dolanannya” anak-anak.
“Akibatnya, gadgetnya-lah yang menjadi teman akrab mereka, warnet-lah yang menjadi tempat favorite mereka. Sebab dolanan adalah salah satu jati diri bangsa, kekayaan budaya bangsa, dan salah satu pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan di era mileneal ini,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, juga mengapresiasi kegiatan itu sebagai upaya untuk membangun pendidikan di Kota Pasuruan. Sekaligus juga untuk memberikan edukasi pada anak didik dengan dikenalkan budaya.”Kami sangat mendukung kegiatan itu,” tandasnya.