Peristiwa

Dirampas OTK, Uang Belasan Juta Milik Pedagang Sapi di Nganjuk Amblas

NGANJUK, FaktualNews.co – Uang sebanyak Rp 17 juta milik Pairan (60), pedagang sapi asal Dusun Kedung Winong, Desa Jintel, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, amblas setelah dirampas dua orang tidak dikenal (OTK) di dekat pasar sapi Kelurahan Kedondong, Kecamatan Bagor, Selasa (28/1/2020) pagi.

Kejadian ini, Pairan kemudian melapor ke Polsek Bagor sekitar pukul 11.30 WIB. Pairan datang ke Mapolsek didampingi seorang anak lelakinya.

Kapolsek Bagor, Tommi Hermanto menjelaskan, sebelum kejadian, korban hendak menjualkan sapi milik pedagang lain di area pasar sapi Kedondong. Tiba-tiba ada orang tak dikenal berpostur tubuh tinggi besar menepuk saku depan celana korban sembari berkata mau meminjam korek api. Ketika itu, di dalam saku celana Pairan ada uang Rp 17 juta.

Keduanyapun terlibat perbincangan sambil menunggu pembeli sapi. Di sela-sela itulah, tiba-tiba ada barang jatuh milik orang berpostur gemuk pendek yang berjalan di dekat mereka.

Sontak pria yang sedang ngobrol dengan korban mengambil barang yang jatuh milik orang lewat tersebut. Seketika itu juga, pria tersebut mengatakan bahwa dirinya menemukan uang dan mengajak korban untuk dibagi berdua.

“Korban ini mungkin senang juga mau dapat uang, akhirnya ikut orang yang ngajak tadi,” kata AKP Tommi.

Ia melanjutkan, korban bersama pria tersebut lantas beriringan berjalan kaki menuju perempatan Guyangan. Setibanya di rerimbunan rumput gajah, datanglah orang berpostur pendek gemuk yang barangnya jatuh di pasar hewan. Setelah turun dari sepeda motornya, dia langsung menggertak korban meminta uangnya dikembalikan.

“Saat itulah, pria berpostur tinggi malah mendekap badan korban, dan orang berpostur gemuk pendek mengambil uang Rp 17 juta yang ada di saku celana kiri depan korban,” ungkap AKP Tommi.

Setelah berhasil merampas uang korban, kedua orang tak dikenal tersebut melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor. Sementara korban yang masih panic, langsung masuk pos polisi perempatan Guyangan sambil mengatakan uangnya dirampas.

Namun belum sempat ditanya polisi, korban langsung berlari menuju pasar hewan. “Ternyata korban langsung mengecek sapinya, takut hilang juga. Baru agak siang korban melapor ke Polsek,” beber AKP Tommi.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan modus-modus seperti ini. “Jadi calon korbannya seakan terhipnotis karena akan mendapat bagian uang. Orang bilang katanya kena gendam,” pungkas AKP Tommi.