Internasional

Terisolasi, Ratusan Mahasiswa Indonesia di Cina Butuh Bantuan Logistik

LAMONGAN, FaktualNews.co – Virus Corona yang melanda Cina, mengakibatkan banyak penduduk diisolasi. Hingga banyak took-toko di negeri Tirai Bambu banyak yang tutup.

Seperti yang dialami Iffa Maratus Shohibul Birri (24) asal Desa Jetak, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang saat ini menempuh pendidikan S2 di Tianjin Foreign Studies University kota Tianjin, jurusan Lingusitick and Application linguistic.

“Karena wabah virus Corona yang terjadi bertepatan dengan hari raya Imlek, sehingga banyak toko yang tutup,” kata Iffa, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Selasa (28/1/2020)

Yu Hua Mayleen nama panggilan Iffa di Cina, saat ini dia bersama 200 mahasiswa asal Indonesia terisolasi di asrama kampus. “Beberapa hari ini hanya makan nasi dan telur dan stok makanan semakin menipis,” keluhnya.

Iffa berharap agar pemerintah bisa memberikan jalan keluar mahasiswa WNI, dengan memberikan bantuan logistik makanan. Sebab untuk membeli makanan, mereka harus menempuh jarak 3 kilometer dari lokasi tempat tinggal.

“Kami yang sedang mencari ilmu di sini terutama di Wuhan dan di kota-kota yang ada di China supaya diberikan bantuan logistik, karena saat ini kendalanya adalah beberapa transportasi di shurdown kan.” terang Iffa.

Jadi, lanjut Iffa, hendak kemana pun tanpa bantuan transportasi, takut kebutuhan makanan disini tak memadahi karena membeli makan Cina sedikit susah harus teliti Halal dan non halalnya.

“Kita khawatir tak bisa membeli kebutuhan pokok yang jauh dari tempat tinggal dan jika terlalu lama di luar juga akan membahayakan,” jelas Iffa seraya menambahkan, untuk mengatasi hal tersebut dirinya memilih lebih baik pulang pada Februari nanti.

Tak hanya Iffa, masih ada beberapa mahasiswa asal Lamongan yang berada di sana seperti Pramesti Ardita Cahyani, Ayu Winda dan Humaidi Zahid.

Sedangkan besok, Nurul Hikmawati, warga Lamongan asal Desa Takerhajo, RT 4 RW 4, Kecamatan Solokuro, Lamongan, yang saat ini kuliah di Universitas Nantong China, dipulangkan. Namun dikarantina terlebih dahulu di Jakarta.

Saat ini, pemerintah Cina memperpanjang masa libur seluruh sekolah hingga waktu yang belum ditentukan.