Proyek Jembatan Baru Ploso Jombang, Segera Dikerjakan

JOMBANG, FaktualNews.co – Proyek jembatan baru Ploso, Jombang, segera dikerjakan kembali tahun 2020 ini. Meskipun begitu jembatan lama nantinya akan tetap difungsikan. Hal ini disampaikan Kepala  Dinas Perhubungan Jombang, Hartono.

“Volume kendaraan mulai pada,  akibatnya sering terjadi kemacetan, nantinya adanya jembatan baru untuk mengurangi itu, yang lama tetap akan berfungsi,” ucap Hartono Selasa (28/1/2020).

Menurutnya jembatan lama masih layak untuk digunakan. “Masih layak pakai, meskipun nanti ada jembatan baru yang akan dibangun tahun ini,” ungkapnya.

Dikatakan Hartono, jembatan Ploso yang lama akan tetap digunakan, namun volume kendaraan akan berkurang.
“Insya Allah untuk digunakan kendaraan dari arah selatan Jombang  arah Plandaan,” ujarnya.

Dijelaskan, proyek jembatan baru memang dirancang untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi setiap Lebaran. Seperti saat Juni tahun 2019 lalu, kemacetan di wilayah ini mengekor sekitar  1,5 kilometer dari jembatan diatas sungai Brantas, hingga di gardu PLN Tembelang.

Bahkan, antrean kendaraan juga terjadi dari arah sebaliknya. Jembatan Ploso hanya muat untuk dua lajur jalan dan membuat kendaraan roda empat harus mengantri.

Proyek jembatan baru Ploso, sempat mandek sejak tahun 2012 dikarenakan persoalan pembebasan lahan.
Jembatan baru Ploso, nantinya dibangun disisi selatan Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang. Lokasinya berada sekitar 500 meter dari jembatan lama.

“Jembatan itu dibuat khusus untuk pengguna jalan dari arah utara atau Pantura menuju Jombang atau Jawa Tengah, sedangkan jembatan lama akan difungsikan untuk pengguna jalan dari arah berlawanan,” jelasnya.

Proyek jembatan baru yang dibangun dengan dana APBN tahun 2018 senilai Rp 23 miliar ini, akan mulai kembali dikerjakan tahun 2020 ini.

“Info dari BBJN ( Balai Besar Jalan Nasional ) tahun ini dimulai lagi, karena yang bangun pemerintah pusat, bukan daerah, untuk kapan bulan dan tanggal kelanjutannya kami belum tahu pasti karena masih menunggu proses lelang. Biasanya ke Dinas PUPR yang berkaitan,” pungkas Hartono.