PAMEKASAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan optimis bisa menuntaskan program Smart City pada tahun ini. Sebab, program yang sudah sejak tahun 2017 dirancang itu belum sepenuhnya tuntas.
“Total anggarannya 10 miliar rupiah pada tahun 2017 lalu. Pada 2019 hanya terserap sekitar Rp2,5 miliar. Sedangkan anggaran total sebesar Rp7.5 miliar baru akan diselesaikan pada tahun 2020,” kata Muhamad, Pelaksana Tugas (Plt) Diskominfo Pamekasan, kepada FaktualNews.co, Kamis, (30/01/2020).
Dikatakannya, anggaran yang sudah terserap itu, digunakan untuk beberapa infrastruktur pendukung atau berupa sarana, salah satunya adalah pemasangan kabel fiber optik di beberapa lokasi.
Sementara rencana realiasi angggaran sisanya yang sebesar Rp 7,5 miliar, akan digunakan untuk pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Gedung tersebut, diproyeksikan sebagai pusat kegiatan dan komunikasi berbasis teknologi informasi (TI).
”Smart City sudah dimulai perencanaannya pada tahun 2017, karena ada kendala, maka pelakasanaannya sempat ditunda,” ujarnya.
Menurut Muhammad, seluruh pembangunan aliran kabel fiber optic sudah terselesaikan. Sedangkan Diskominfo Pamekasan berperan sebagai pengendali penuh atau server dari jaringan Smart City tersebut.
“Selama ini, kepentingan OPD menyewa di beberapa tempat, itu nanti bisa disatukan di Kominfo,” tandasnya.
Salah satu contoh kecilnya yang akan terjadi dalam aplikasi Smart City adalah, jika nantinya bupati Pamekasan ingin mengadakan video conference dengan setiap OPD, dapat difasilatasi dengan jaringan yang akan terbentuk.
Untuk diketahui, program Smart City untuk memudahkan jaringan komunikasi antara kantor organisasi pemerintah daerah (OPD) Pamekasan. Total anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan. (*)