PAMEKASAN, FaktualNews.co – Lailal Mina Firdaus, seorang mahasiswa asal Desa Teja Timur, Kecamatan Kota Pamekasan menceritakan tentang kehidupannya tinggal di Wuhan, China, yang merupakan daerah pusat wabah virus Corona.
“Saya posisi di Wuhan. Saya sedang menempuh pendidikan S2 di Huazhong University of Science and Technology, jurusan Teaching Chinese, sekarang semester 2,” kata Firda, panggilan akrabnya kepada wartawan FaktualNews.co melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (30/1/2020).
Lailal Mina Firdaus sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Wuhan, dengan beasiswa dari Pemerintah China sejak September 2018,. Ia menyampaikan, bahwa dirinya dan teman-temannya dari Indonesia semua dalam kondisi sehat.
“Kondisi saya saat ini alhamdulillah sehat, teman-teman WNI yang di sini juga Alhamdulillah baik-baik saja, tidak ada yang terkena virus,” ucapnya.
Meskib begitu, anak seorang guru SD ini mengaku khawatir dengan kebutuhan logistik sehari-hari. Tidak hanya dia, kekhawatiran kekurangan bahan makan itu juga dialami teman-temannya dari tanah air.
“Kami disini mulai khawatir dengan kondisi kebutuhan logistik yang mulai susah, karena di sekitar apartemen tempat tinggal saya, hanya 1 atau 2 toko saja yang buka. Itupun kalau ada bahan makanan, pembeli cepet-cepetan, jadi sering gak kebagian. Masker juga mulai langka disini,” ungkap Firda.
Firda yang tinggal di apartemen dalam kampus, membeli bahan makanan dan menyimpannya untuk kebutuhan beberapa hari. “Untuk makanan kami nyetok dan masak sendiri di apartemen. Jadi kalo untuk beli bahan-bahan makanan kami beli di toko terdekat dari apartemen (masih dalam kampus) karena kami tidak berani kalau keluar kampus,” jelasnya.
Firda dan teman-temanya berharap bisa segera kembali ke Indonesia, karena kondisi di Wuhan semakin memburuk.
“Harapan saat ini yang pasti saya beserta teman-teman WNI yang berada disini semuanya ingin pulang, ingin kembali ke Indonesia agar terhindar dari mewabahnya virus Corona ini. Saat ini kondisi di Wuhan semakin memburuk, jumlah korban tiap harinya meningkat,” kata Firda.
Ditambahkan Firda, bahwa dengan kondisi tersebut Pemerintah China menghimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Pemerintah China juga sudah menghimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jadi ini membuat kami di sini semakin panik, terlebih lagi orang tua di rumah semakin khawatir. Makanya kami ingin segera kembali ke Indonesia,” pungkasnya.